Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberi sambutan positif terhadap lahirnya film omnibus anak pertama di Indonesia, Princess, Bajak Laut & Alien. Apalagi, film ini digarap oleh empat sutradara papan atas, Eko Kristianto, Alfani Wiryawan, Rizal Mantovani, dan Upi. Pemerintah menganggap banyak ajaran-ajaran positif bagi anak-anak Indonesia yang terkandung di film itu.
"Film ini sangat bagus untuk pelajaran bagi anak-anak. Banyak hal seperti kejujuran anak-anak. Dan yang terpenting, di film ini mengajarkan keberanian untuk menyampaikan kejujuran," kata Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Armein Firmansyah, ditemui di Jakarta, Senin (13/1) siang.
Lanjut Armein, empat segmen yang terbagi dalam film ini memiliki keterkaitan yang kuat. "Meski empat cerita ini berbeda-beda dengan lokasi syuting yang berbeda pula, tapi intinya sama untuk memotivasi anak-anak," katanya.
Nuansa anak-anak memang sangat kental di film Princess, Bajak Laut dan Alien yang terbagi empat segmen. Segmen pertama yang berjudul Misteri Rumah Nenek, Eko Kristianto yang duduk di kursi sutradara memercayakan dua pemain film cilik yakni Risjad Aden dan Kayla Kristianto.
Lalu, di segmen kedua bertitel Babeh Oh Babeh, ada Raza yang juga salah seorang personil boyband anak Super 7. Sedangkan segmen ketiga diisi oleh bocah jagoan breakdance, Viriya Rici. Dan, Upi yang menyutradarai segmen penutup mengisi filmnya dengan sejumlah talenta cilik seperti Bima Azriel, Diego Robbanna, dan Lauren Zetira.
Dengan kayanya para pemain anak dan juga bintang yang terlibat di film ini, Armein berpendapat, Princess, Bajak Laut & Alien mampu mengisi kekurangan film anak di bioskop-bioskop Tanah Air.
"Memang kurang (film anak). Dengan adanya ini saya rasa bisa memicu sutradara-sutradara yang lain untuk membuat film anak-anak dengan kualitas yang bagus," pungkasnya. (Jul/Adt)
"Film ini sangat bagus untuk pelajaran bagi anak-anak. Banyak hal seperti kejujuran anak-anak. Dan yang terpenting, di film ini mengajarkan keberanian untuk menyampaikan kejujuran," kata Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Armein Firmansyah, ditemui di Jakarta, Senin (13/1) siang.
Lanjut Armein, empat segmen yang terbagi dalam film ini memiliki keterkaitan yang kuat. "Meski empat cerita ini berbeda-beda dengan lokasi syuting yang berbeda pula, tapi intinya sama untuk memotivasi anak-anak," katanya.
Nuansa anak-anak memang sangat kental di film Princess, Bajak Laut dan Alien yang terbagi empat segmen. Segmen pertama yang berjudul Misteri Rumah Nenek, Eko Kristianto yang duduk di kursi sutradara memercayakan dua pemain film cilik yakni Risjad Aden dan Kayla Kristianto.
Lalu, di segmen kedua bertitel Babeh Oh Babeh, ada Raza yang juga salah seorang personil boyband anak Super 7. Sedangkan segmen ketiga diisi oleh bocah jagoan breakdance, Viriya Rici. Dan, Upi yang menyutradarai segmen penutup mengisi filmnya dengan sejumlah talenta cilik seperti Bima Azriel, Diego Robbanna, dan Lauren Zetira.
Dengan kayanya para pemain anak dan juga bintang yang terlibat di film ini, Armein berpendapat, Princess, Bajak Laut & Alien mampu mengisi kekurangan film anak di bioskop-bioskop Tanah Air.
"Memang kurang (film anak). Dengan adanya ini saya rasa bisa memicu sutradara-sutradara yang lain untuk membuat film anak-anak dengan kualitas yang bagus," pungkasnya. (Jul/Adt)