Gubernur Khofifah Minta Petugas Terkait Aktif Tangani Kecelakaan KM Arim Jaya

Salah satu yang utama adalah mencari data dan informasi lengkap serta melakukan penanganan darurat kejadian KM Arim Jaya tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2019, 15:41 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 15:41 WIB
20151220-Ilustrasi Kapal Tenggelam-AFP
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memerintah sejumlah organisasi perangkat daerah melakukan langkah penanganan terhadap kecelakaan KM Arim Jaya yang tenggelam di Perairan Sumenep, Senin 17 Juni 2019.

"Gubernur memerintahkan lima OPD terlibat secara cepat dan aktif bersama-sama aparat terkait di lokasi kejadian," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewai kepada wartawan di Surabaya, Selasa (18/6/2019).

Kelima OPD yang diminta segera bergerak adalah Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Bakorwil Pamekasan, dan Biro Kesejahteraan Sosial.

Perintah gubernur, kata dia, salah satu yang utama adalah mencari data dan informasi lengkap serta melakukan penanganan darurat kejadian KM Arim Jaya tersebut.

"Kelima OPD diminta memonitor kondisi di lapangan dan diharapkan kondisi tersebut bisa tersampaikan secara langsung kepada gubernur," ucapnya dilansir Antara.

Menurut dia, sangat penting untuk segera mendapatkan data akurat di lapangan perihal jumlah korban selamat, luka-luka maupun meninggal untuk menentukan langkah tepat dalam proses penanganan para korban.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah setempat juga diminta untuk saling berkoordinasi secara serius dalam pencarian korban KM Arim Jaya bersama Basarnas dan OPD pemprov Jatim.

Dihantam Ombak

20151220-Ilustrasi Kapal Tenggelam-AFP
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Sebelumnya, KM Arim Jaya diketahui berangkat dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB pagi tujuan Pelabuhan Kalianget Sumenep.

Kapal kecil terbuat dari kayu berukuran tiga "gross tonnage" (GT) yang dinakhodai Arim itu diinformasikan terguling setelah terhantam ombak.

Lima perahu nelayan membantu penyelamatan korban saat kapal penumpang yang tenggelam di pertengahan perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang tersebut.

Lima perahu nelayan tersebut mengevakuasi puluhan korban yang berhasil diselamatkan dari lokasi kejadian menuju ke Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Dungkek untuk mendapatkan perawatan medis.

Basarnas Kota Surabaya mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR 225 Widura untuk melakukan pencarian korban di lokasi kejadian.

Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dwi Budi Sutrisno menyebut total penumpang KM Arim Jaya yang tenggelam berjumlah sekitar 40 orang, selain dua orang anak buah kapal (ABK).

"Dua orang penumpang meninggal dunia dalam kejadian ini dan telah dievakuasi ke RSUD Sumenep, Madura," katanya.

Sampai saat ini sebanyak 30 penumpang, termasuk seorang ABK, berhasil diselamatkan, di sisi lain petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap sekitar 10 korban yang masih dinyatakan hilang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya