Hore, 7 Anak Surabaya dapat Kesempatan Belajar Gratis di Liverpool

ST. Vincent’s School di Kota Liverpool merupakan sekolah tertua di Eropa yang kualitas pendidikannya sudah tidak diragukan lagi. Jadi anak-anak Surabaya bisa belajar banyak.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2019, 14:27 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 14:27 WIB
Ikon Baru Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan ikon baru Surabaya sebagai kado istimewa di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Tujuh anak berkebutuhan khusus asal Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (17/6) malam berangkat ke Liverpool, Inggris, bersama delapan guru pendamping. Di sana, mereka mengikuti program pendidikan dan pelatihan selama enam pekan.

"Anak berkebutuhan khusus tersebut diberangkatkan ke Liverpool untuk belajar supaya ke depan bisa hidup mandiri," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa (18/6/2019).

Anak-anak berkebutuhan khusus yang terpilih mengikuti pendidikan di St. Vincent’s School Liverpool berdasarkan prestasi di bidang musik dan olahraga.

Dan yang berangkat ke Liverpool meliputi, Rahul N dari SMP Negeri 7 Surabaya, Melinda Putri dari SD Negeri Sidotopo Wetan, Rizky Nova dari SD Negeri Pacarkeling, Early P dari SD Negeri Tambaksari, Firmansyah dari SD Negeri Klampis serta Reva G, dan Muhammad Hilbram.

Wali Kota Risma sudah menyampaikan arahan kepada anak-anak berkebutuhan khusus tersebut serta orangtua/wali dan guru pendamping mereka di ruang kerjanya.

"Saya ingin agar para orang tua tersebut tidak merasa cemas berlebihan, sebab anak-anak di sana berlatih dan berusaha untuk belajar hidup mandiri," ujarnya dilansir Antara.

Ia menjelaskan ST. Vincent’s School di Kota Liverpool merupakan sekolah tertua di Eropa yang kualitas pendidikannya sudah tidak diragukan lagi. Jadi anak-anak Surabaya bisa belajar banyak.

"Di sana guru-gurunya sudah profesor semua, bahkan untuk menangani murid setara SD sampai SMA juga profesor," katanya.

Pemkot Surabaya Tanggung Biaya Hidup

Mural Jurgen Klopp
Seorang wanita melintas dekat mural pelatih klub Liverpool, Jurgen Klopp di Jamaica Street, pusat kota Baltic Triangle di Liverpool, Senin (10/12). Pengerjaan mural itu dimulai sejak 8 November 2018 lalu oleh seniman jalanan "Akse". (Paul ELLIS / AFP)

Wali Kota Risma memastikan anak-anak berkebutuhan khusus itu tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun selama enam pekan belajar di St Vincent’s School Liverpool.

Pemerintah Kota Surabaya sudah menanggung biaya hidup dan transportasi sehari-hari mereka dan Pemerintah Kota Liverpool menanggung biaya pendidikan dan menyediakan tempat tinggal.

"Mereka akan belajar banyak sekali, di sana juga banyak fasilitas-fasilitas untuk menumbuhkan jiwa kemandirian," kata Wali Kota.

"Kalau di sini kan masih ada petunjuk-petunjuk kalau di sana tidak ada sama sekali malahan. Mereka diajarkan mandiri hidup seperti orang kondisi normal," tambah Risma, yang juga Presiden United Cities and Local Government Asia Pasific.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya