Liputan6.com, Jakarta - Saat jalan-jalan ke pesisir Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo, Jawa Timur, ada salah satu kuliner khas yang dijual di pinggiran pantai. Kuliner itu bernama Sate To’ot.
Nama itu berasal dari Bahasa Madura to’ot berarti lutut ayam. Sate ini diolah dari bahan dasar lutut ayam yang memiliki tekstur kenyal.
Baca Juga
Menikmati sate ini akan menciptakan sensaksi keunikan rasa tersendiri. Apalagi dengan suguhan panorama Laut Utara Jawa. Demikia mengutip dari program Fokus, ditulis Minggu (22/9/2019).
Advertisement
Adapun proses pengolahan sate to’ot sendiri tak jauh beda dengan sate ayam biasa. Satu yang membedakan adalah prosesnya, karena butuh waktu pembakaran, sedikit lebih lama lantaran to’ot terdiri dari potongan tulang muda.
Usai sekitar 10 menit dibakar di atas arang, sate to’ot pun siap disantap dengan campuran bumbu kacang, kecap, sambal, dan lontong bungkus daun pisang.
Tekstur lutut ayam yang gurih dan kenyal, menciptakan sensasi keunikan rasa tersendiri. Maka tak heran, jika sebagian pembeli akhirnya ketagihan, meski awalnya hanya sebatas penasaran ingin mencobanya.
Anda hanya perlu rogoh Rp 15.000 per porsi untuk menikmati sate tersebut. Pedagang bisa menghabiskan hingga 500 tusuk sate to’ot per hari.
Bagi pembeli, menikmati sate to’ot juga semakin terasa sempurna, dengan suguhan indahnya panorama Laut Utara Pulau Jawa. Anda ingin mencobanya?