Liputan6.com, Surabaya - Jaringan gas (jargas) akan tersambung kepada 7.004 rumah tangga pada 2020 di lokasi-lokasi antara lain Kecamatan Bugul Kidul, Purworejo dan Panggungrejo.
Warga pun mendapatkan sosialisasi rencana pemasangan dan pemanfaatan jaringan gas pada Selasa, (12/11/2019). Sosialisasi itu dihadiri warga dari tiga kecamatan Bugul Kidul, Purworejo dan Panggungrejo. Para warga diberikan penjelasan mengenai teknis pemasangan jaringan gas sejak tahap survei jalur hingga pemasangan jaringan gas.
Advertisement
Selain itu, juga dipaparkan mengenai aturan berlangganan gas, kewajiban pelanggan dan PGN. Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo meyakinkan keamanan penggunaan gas bumi dan harga yang efisien.
Advertisement
"Jenis energi perlu dilakukan bauran dengan jenis yang lain, maka penggunaan gas bumi menambah jenis energi yang digunakan masyarakat, karena gas lain yang bersubsidi persediaannya semakin terbatas," tutur dia.
Baca Juga
Jaringan gas Kota Pasuruan pada 2020 akan tersambung kepada 7.004 rumah tangga di lokasi-lokasi yaitu, Kecamatan Bugul Kidul yang terdiri dari Kelurahan Bugul Kidul, Krampayangan.
Lalu Kecamatan Purworejo terdiri dari Kelurahan Purutrejo, Tembokrejo, Wirogunan, serta Sekargadung dan Kecamatan Panggungrejo terdiri dari Keluarahan Petamanan, Pekuncen, dan Kandangsapi.
PGN Sales Area Head Pasuruan, M. Makki Nuruddin menambahkan, Jargas dengan APBN 2018 di Pasuruan sudah terdapat 6.314 (sambungan rumah tangga/SR) di wilayah kota, sedangkan di kabupaten sejumlah 4.000 SR.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
PGN Selesaikan Sambungan Jaringan Gas Rumah Tangga di Probolinggo dan Pasuruan
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur, Rabu, 16 Oktober 2019.
Total ada 8.150 sambungan rumah tangga sesuai penugasan Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) ke PT Pertamina (Persero) melalui sub holding gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas, Djoko Siswanto menerangkan, jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor, dengan rincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor sementara sisanya di Pasuruan.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan 8150 sambungan rumah tangga itu, dialokasikan sebesar 0,2 MMSCFD yang bersumber dari Husky CNOOC Madura LTd.
"Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, sehingga pembangunan jargas berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari jadwal,” ujar Djoko
Dukungan pemerintah daerah (pemda) sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala non teknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan.
"Diharapkan pemda lainnya juga memberikan dukungan serupa, sehingga masyarakat dapat lebih cepat menikmati gas bumi yang bersih dan murah," ungkap Djoko.
Ia menuturkan, pemerintah menggunakan dana APBN membangun 74.307 jargas yang tersebar di 16 lokasi mulai dari Aceh di ujung Sumatera hingga Wajo di Sulawesi pada 2019.
Sementara itu, Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari menyampaikan apresiasi atas beroperasinya Jargas di Probolinggo.
"Masyarakat Kabupaten Probolinggo mendapatkan kebarokahan khususnya Ibu Rumah Tangga yang selama ini mungkin memasak hanya dengan dua bahan bakar, gas tabung atau kayu bakar. Kami, pemerintah daerah siap mensupport lahir batin perizinan bersama seluruh stakeholder Probolinggo dan kami siap menerima proyeksi jaringan gas baru," tutur dia.
Advertisement
Manfaat Gas Bumi
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto menambahkan, pihaknya berharap bertambahnya sambungan gas rumah tangga di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan memberi banyak manfaat bagi masyarakat.
"Hingga akhir tahun lalu, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jatim sebanyak 65.961 sambungan,” ujar dia.
Redy menuturkan, saat ini pihaknya mengoperasikan 564.445 sambungan rumah tangga yang sebagian besar di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Pada 2025, pemerintah menargetkan pembangunan 4,7 juta sambungan rumah tangga
Redy melanjutkan, banyak sekali manfaat penggunaan gas bumi bagi rumah tangga. Selain bersih, juga menekan subsidi sektor energi. "Pemerintah bisa menghemat Rp 178 miliar per tahun. Proyek pembangunan juga menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit,” ucap dia.
Khusus untuk jargas, PGN telah mengelola infrastruktur pemerintah lebih dari 3.800 kilometer. Sementara total seluruh jaringan gas transmisi dan distribusi yang dikelola PGN lebih dari 10.000 kilometer.
"Pelanggan rumah tangga, terbesar di Surabaya yakni lebih dari 42.500 sambungan," tutur Redy.
Total Jaringan Gas
Hingga akhir 2018, total jargas rumah tangga di Indonesia berjumlah 486.229 sambungan dengan 67 persen atau 325.773 di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Sementara 155.771 atau 32,04 persen dibangunan menggunakan dana PGN dan 4.685 sambungan dibangun menggunakan dana milik Pertamina.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dirjen Migas, Onne Aswin menambahkan, pembangunan jargas di Pasuruan dan Probolinggo dimulai pada 26 April dengan jangka waktu pengerjaan selama 216 hari. "Dengan demikian pengerjaan rampung lebih cepat dari jadwal," katanya.
Untuk mewujudkan target pemerintah terkait bauran energi gas bumi jadi 22 persen di 2025 PGN terus melakuan upaya. Di Jatim, saat ini PGN juga tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas LNG Terminal dengan kapasitas 40 BBTUD untuk meningkatkan realibility dan sustainability pasokan gas bumi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kehandalan transmisi trans Jawa yang dicita-citakan.
Selain itu PGN tengah merampungkan proyek pembangunan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 267 kilometer. Lalu bakal disusul pipa distribusi Semarang–Kendal–Ungaran sepanjang 96 kilometer.
Advertisement