Banyuwangi Diajukan Jadi Jaringan Global Geopark

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menggelar Rapat Kerja Penyusunan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Geopark di Banyuwangi, selama tiga hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 13:00 WIB
Bali Gravity Enduro
Keindahan alam di sekitar Batur UNESCO Global Geopark bisa dinikmati oleh para racer yang berlaga dalam Bali Gravity Enduro World Series Qualifier (Foto: Gravity Enduro Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menggelar Rapat Kerja Penyusunan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Geopark di Banyuwangi, Jawa Timur, selama tiga hari sejak Senin-Rabu pada 11-13 November 2019.

Raker digelar di Banyuwangi, Jawa Timur sebagai bentuk dukungan Bappenas kepada kabupaten paling ujung timur di Pulau Jawa itu, yang akan diajukan menjadi jaringan global geopark (UNESCO Global Geopark-UGG).

"Banyuwangi memiliki sebuah spirit perubahan yang sangat besar. Daerah ini telah berupaya keras dan berhasil memajukan daerahnya dalam waktu yang relatif singkat," kata Direktur Sumber Daya Energi Mineral Pertambangan Bappenas Yahya Rahmana Hidayat, dilansir dari Antara, Selasa, 12 November 2019.

Karena spirit itulah, lanjut dia, yang diapresiasi dan menjadi pertimbangan rapat kerja digelar di Banyuwangi. Keputusan itu sekaligus sebagai dukungan ke Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai geopark nasional, yang kini tengah berjuang menjalani proses menuju jaringan geopark dunia.

"Dukungan ini agar Banyuwangi terus bersemangat menuju jaringan global geopark (UNESCO Global Geopark-UGG)," katanya.

Menurut Yahya, Banyuwangi berpeluang cukup bagus untuk lolos UGG karena memiliki pengaturan kelembagaan yang baik. Begitu juga pemberdayaan masyarakatnya juga terekam jelas.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Master Plan Pembangunan Geopark

Bappenas Raker Penyusunan RAN Pengembangan Geopark di Banyuwangi
Direktur Sumber Daya Energi Mineral Pertambangan Bappenas, Yahya Rahmana Hidayat bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Rapat kerja ini digelar, lanjutnya, untuk menyamakan kerangka penyusunan RAN sebagai master plan pembangunan geopark di seluruh Indonesia. Selama ini, kata dia, belum ada perencanaan yang seragam tentang bagaimana membangun dan desain geopark.

"Ada empat hal penting yang akan dibahas. Yakni standar pembangunan geopark (master plan) peran setiap pemangku kepentingan, standar pengaturan kelembagaan, serta standar kerangka pendanaan. RAN ini sangat diperlukan untuk menyinergikan perencanaan pengembangan geopark di masing-masing pemangku kepentingan," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara tersebut mengatakan apresiasinya atas dukungan Bappenas pada Banyuwangi. Ke depan, Anas meminta Bappenas untuk lebih intens mensupervisi daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi menuju UGG.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Bappenas, yang telah serius memberikan perhatian kepada Banyuwangi terkait persiapan menuju UGG. Banyuwangi tidak akan melewatkan kesempatan dengan menyiapkan segala sesuatunya," ujarnya.

Persiapan dilakukan mulai membangun infrastruktur penunjang hingga mendorong partisipasi masyarakat.

"Geopark akan menjadi daya tarik pariwisata dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Maka kami juga mengedukasi dan melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar geopark," katanya.

Raker ini diikuti ratusan pemangku kepentingan pengembang geopark dari berbagai wilayah di Indonesia, turut hadir Asisten Deputi Jejaring Inovasi Maritim Kemenko Maritim Latief, Tenaga Ahli Menteri ESDM Leila Ubaidi, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Geopark Yunus Kusumahbrata, Ketua Masyarakat Geowisata Indonesia Heriyadi, serta segenap pengurus Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) serta perwakilan pemerintah daerah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya