Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi diikuti maraknya gadget membuat anak dan remaja lebih memilih habiskan waktu dengan gadget ketimbang sosialisasi dengan lingkungannya.
Hal itu membuat keresahan seorang pemuda bernama Ahmad Irfandi. Ia membentuk Kampung Lali Gadget di Sidoarjo, Jawa Timur. Nama kampung ini dalam Bahasa Indonesia disebut juga "lupa gadget". Kampung ini tepatnya berada di Dusun Bendet, Desa Pager Ngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
Melalui kampung ini, anak dikenalkan dengan permainan tradisional antara lain egrang, dakon, dan wayang, balon gelembung, menembak botol gunakan peluru kertas, dan lain-lain. Demikian mengutip tayangan Liputan6, Rabu, (11/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kampung yang hadir sejak April 2018 ini terbentuk dengan bantuan sejumlah komunitas dan karang taruna setempat. Diharapkan anak-anak dan warga melestarikan permainan tradisional sedini mungkin. Selain itu mengajak anak-anak mengurangi bermain gawai yang dinilai dapat menyebabkan gangguan kejiwaan serta antisosial.
Ahmad Irfandi mengharapkan kampung lali gadget menjadi kampung percontohan bagi kampung-kampung lain untuk terus mengkampanyekan permainan tradisional dan mengurangi bermain gawai dan gadget sedini mungkin.
Kini kampung lali gadget ramai didatangi anak-anak yang ada di desa setempat, dan desa sekitarnya. Semua anak yang bermain harus bebas dari gadget. Gerakan Kampung Lali Gadget ini disambut baik para orangtua karena dapat mengurangi anak-anak bermain gawai dan mampu bersosialisasi dengan teman sebayanya.