Liputan6.com, Jakarta - Indonesia termasuk negara kepulauan membuatnya memiliki keberagaman, terutama dalam hal makanan. Di Indonesia, hampir setiap wilayah mempunyai kuliner khas. Tak terkecuali Surabaya, Jawa Timur.
Surabaya adalah salah satu kota metropolitan kedua setelah Jakarta. Besarnya kota ini membuatnya mempunyai banyak kuliner dan jajanan, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Surabaya banyak diburu oleh para wisatawan asing maupun lokal.
Salah satu kuliner yang terkenal adalah satai. Hampir seluruh wilayah di Indonesia mempunyai makanan khas berupa satai (sate), sama halnya dengan Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Satai-satai pada umumnya adalah daging sapi, ayam yang berbumbu kecap atau kacang, dan cara memakannya yaitu dengan lontong atau nasi. Surabaya pun mempunyai satai dengan sesuatu yang berbeda.
Satai Manggul, orang biasa menyebutnya. Satai manggul adalah makanan yang dapat ditemui di Surabaya. Sate munggul ini berbeda dengan satai-satai pada umumnya tapi sekilas hampir mirip dengan satai khas minang, yaitu satai padang.
Melansir dari instagram @surabayasparkling, Satai manggul ini berbeda dengan satai pada umumnya. Satai manggul memiliki ciri khas, yaitu bubur berwarna kuning yang menyelimuti satai dan lontongnya. Selain itu, setelah satai, lontong, dan bubur disatukan, tambahan terakhir adalah serundeng.
Konon katanya, satai manggul ini sudah sulit ditemui keberadaannya. Hal ini dibuktikan dengan komentar dalam unggahan @surabayasparkling mengenai satai manggul,
@irez1208: Udh nyari dri dulu tpi susah di dapet😢😢
Lalu, komentar tersebut dibalas oleh @surabayasparkling, @irez1208Â kalo mimin belinya di Kampung Wisata Lawang Seketeng, Surabaya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bubur Manggul
Bubur Manggul
Bubur yang berwarna kuning dalam satai manggul ini disebut dengan bubur manggul. Bubur manggul adalah makanan tradisional yang berasal dari Madura.
Melansir dari buku "Mengenal Bubur Tradisional Nusantara" yang ditulis oleh Paskalina Oktavianawati, bubur ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan, daun salam, dan garam. Ada pula yang menambahkan bumbu rempah, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, kunyit, lengkuas, kencur, ketumbar, kemiri, dan daun jeruk.
Tekstur dari bubur manggul hampir sama dengan bubur sumsum. Bedanya, bubur manggul tidak menggunakan kuah gula merah, tetapi menggunakan lontong dan serundeng sebagai penambahnya.
Di Madura sendiri bubur manggul ini biasa tersedia pada pagi hari di sekitar pasar atau warung. Oleh karena itu, bubur manggul biasa disajikan sebagai sarapan.
Â
Â
(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)
Advertisement