Imbauan Wali Kota Risma kepada Warga Surabaya Hadapi Cuaca Ekstrem

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menggelar pertemuan tiga pilar bersama jajaran kepolisian dan TNI, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Jan 2020, 20:20 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 20:20 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar pertemuan tiga pilar bersama jajaran kepolisian dan TNI di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Selasa (7/1/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengimbau kepada seluruh pihak agar tetap waspada dan saling bersinergi mengantisipasi hal yang tak diinginkan seiring Surabaya akan dilanca cuaca ekstrem kurang lebih satu minggu ke depan. Hal tersebut berdasarkan laporan  dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Risma menyampaikan hal itu saat menggelar pertemuan tiga pilar bersama jajaran kepolisian dan TNI di ruang sidang wali kota, Balai Kota, pada Selasa (7/1/2020).

Pertemuan itu juga dihadiri camat, lurah, jajaran Koramil dan Polsek se-Kota Surabaya. Hadir pula beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Pertemuan tersebut membahas terkait kesiapsiagaan dan antisipasi bencana hadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

"Kita akan menghadapi cuaca seperti ini kurang lebih seminggu. Tadi pagi subuh ramalan BMKG akan terjadi hujan dan angin lebat sekaligus air laut pasang,” kata Risma di awal sambutannya.

Oleh karena itu, Risma mengaku, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi keadaan tersebut. Pertama, mengimbau masyarakat ketika berada di jalan raya dan turun hujan disertai angin kencang supaya tidak berteduh di bawah pohon, terutama bagi kendaraan bermotor.

"Saya mohon kita semua bisa menegur jika ada yang berteduh di bawah pohon, papan reklame. Jadi saya minta Linmas untuk sterilkan dan mengumumkan kepada warga,” ujarnya.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berpesan, jika terjadi pohon tumbang dan posisinya dekat dengan tiang listrik, masyarakat diminta untuk menjauh dan langsung menghubungi 112.

"Kalau ada pohon tumbang dekat dengan tiang jangan disentuh. Seingat saya sudah membantu Handy Talky (HT) untuk koramil dan polsek. Silahkan menghubungi 112 melalui HT itu,” lanjut dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Siapkan Tujuh Posko

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar pertemuan tiga pilar bersama jajaran kepolisian dan TNI di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Selasa (7/1/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Pemkot Surabaya juga sedang menyiapkan tujuh posko yang tersebar di berbagai titik. Di dalam posko tersebut  akan difasilitasi  lengkap dokter, perawat, petugas Linmas, PMK dan ambulance. Semua itu disiapkan agar menjadi jujukan pertama jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu. “Kami juga siapkan genset, perahu karet, pelampung, tenda, lengkap. Nanti akan kami infokan lokasi-lokasinya,” ujar dia.

Bahkan, kata dia, Pemkot Surabaya juga akan memasang alat berupa kamera dan layar untuk memonitor cuaca, terutama daerah yang berdekatan dengan pesisir laut. Warga akan diajarkan untuk membaca keadaan air melalui alat tersebut. “Jadi warga juga bisa ikut memantau. Kami letakkan alatnya di Balai RW,” katanya.

Saat ini, Wali Kota Risma telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk mensosialisasikan kepada para nelayan agar tidak melaut lebih dahulu sampai kondisi cuaca stabil. Selama nelayan tidak bekerja, pihaknya memastikan telah menyiapkan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari mereka, seperti beras.

“Saya perintahkan seluruh pintu air ditutup. Para nelayan jangan melaut dahulu. Sudah saya siapkan gudang makanan yang pasti ada beras di Bulog. Jadi kita bisa bantu selama mereka tidak bekerja,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Risma juga akan membuat surat edaran di sekolah agar saat jam sekolah anak-anak dilarang untuk bermain di halaman atau pun keluar kelas. Apalagi, saat terjadi angin kencang dan hujan. Mereka wajib berada di kelas dan para guru tetap mendampingi mereka.

"Nanti ada surat edaran, untuk sekolah supaya anak-anak tidak keluar dari halaman sebelum jam pulang sekolah. Tidak ada anak yang bermain di luar. Mereka rentan untuk menyelamatkan diri ketika air tumpah,” tegasnya.

Pertemuan tiga pilar tersebut, kemudian diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Wali Kota Risma. Ia berharap, semoga Kota Surabaya terhindar dari berbagai bencana dan tidak sampai terjadi lagi korban jiwa.

"Meskipun kemarin ada korban, mudah-mudahan cukup itu korbannya. Nanti kita akan bagi lokasi rumah pompa, posko, supaya bapak ibu lebih mudah memantau,” pungkas dia. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya