Pemkot Tutup Pusat Grosir Surabaya Mulai 5 April 2020

Pemkot Surabaya kembali melakukan penyemprotan di Pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Apr 2020, 19:54 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2020, 19:54 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kepala Dinkominfo Kota Surabaya, M. Fikser (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) akan menutup sementara Pusat Grosir Surabaya (PGS), Jalan Raya Dupak nomor 1, Gundih, Raya Kecamatan Bubutan. Penutupan sementara PGS mulai 5 April 2020 dan dilakukan selama 14 hari untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19.

Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, pihaknya sebelumnya telah berkomunikasi dengan General Manager (GM) Pasar PGS terkait penutupan sementara pasar tersebut. Alhasil, pihak manajemen pun merespons baik keputusan itu, lantaran demi kebaikan dan keselamatan warga Surabaya.

“Sudah dijelaskan dan mereka oke. Seluruh pedagang diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jadi sudah clear,” kata Fikser, Sabtu (4/4/2020).

Sementara itu, terkait dengan penutupan Pasar Kapasan, Fikser menyebut, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dan sudah menyepakati keputusan tersebut. Pemberlakuan penutupan itu dimulai pada Minggu, 5 April sampai 14 hari ke depan.

“Kalau Pasar Kapasan lewat PD Pasar Surya, sudah sepakat juga. Penutupannya mulai besok sampai 14 hari ke depan,” terangnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya ini juga menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyemprot disinfektan secara menyeluruh.

Tidak hanya di dalam mal atau pasar, tetapi di area sekitar juga ikut disemprot hingga perkampungan. Bahkan, alat yang digunakan pun tidak hanya menggunakan mobil PMK, tetapi juga pesawat drone.

“Dari tampak depan pasar, belakang, samping, masuk ke dalam perkampungan padat penduduk,” ungkapnya.

Meski sebelumnya wilayah ini sudah dilakukan penyemprotan, tetapi saat ini kembali dilakukan sesuai protab kesehatan yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Kita lakukan penyemprotan lagi agar tidak semakin banyak warga yang terkena,” paparnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Melakukan Karantina Terbatas

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto, (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto menjelaskan, ketika terdapat satu karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka protokol kesehatannya yakni melakukan karantina terbatas untuk lokasi tersebut selama 14 hari.

“Kita tidak akan berhenti memberikan edukasi kepada pedagang, kenapa maksud dan tujuan dari pada diadakannya karantina,” kata Eddy.

Eddy mengungkapkan, saat ini jumlah pasien positif mengalami kenaikan sekitar 33 pasien. Oleh karena itu, pihaknya mengajak warga agar lebih waspada atas perkembangan ini. Semua ini dilakukan agar tidak bertambah jumlah warga yang positif Covid-19.

“Kita harus waspada dan lebih waspada dengan perkembangan ini. Tetap ikuti anjuran pemerintah,” pungkasnya. 

 

Ada Pasien Positif Corona COVID-19

Penutupan tersebut berdasarkan instruksi dari Dinas Perdagangan Surabaya menindaklanjuti surat pemberitahuan Dinas Kesehatan Surabaya dengan Nomor 443/15/15473/436.7.2/2020 agar menjalankan protokol di area publik. Dalam surat tersebut diinformasikan ada empat orang penderita yang telah didiagnosa COVID-19 bekerja dan memiliki toko di lantai 2, 3 dan 4 PGS.   

"Tapi, surat dari dinas kesehatan tidak menyampaikan secara detail terkait hal itu. Cuma disampaikan sebatas ada pemilik toko di PGS yang positif COVID-19. Kami diminta mengikuti arahan pemkot dengan penutupan sementara," ujar  Manager Operasinal PGS Agung Santoso seperti dikutip Antara.

Mengenai kompensasi bagi sekitar 1.500 pedagang selama penutupan sementara PGS, Agung mengatakan, untuk saat ini pihaknya tidak bicara masalah itu dulu, melainkan fokus upaya keamanan dan pencegahan penyebaran COVID-19.

Selama ini, lanjut dia, PGS sudah menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dengan menyediakan wastafel, hand sanitizer dan penyemprotan disinfektan. Soal penyemprotan disinfektan, PGS secara mandiri sudah melakukan penyemprotan beberapa kali. Sedangkan penyemprotan yang dilakukan petugas dari Pemkot Surabaya telah dilakukan dua kali.

"Penyemprotan yang dilakukan pemkot pada 24 Maret lalu. Itu penyemprotan dilakukan secara keseluruhan di PGS. Penyemprotan kedua dilakukan di depan PGS," katanya.

Sebelumnya pasar grosir pakaian di Jalan Kapasan, Sidodadi, Simokerto, Kota Surabaya, juga dilakukan penutupan sementara setelah adanya salah seorang yang biasa berinteraksi di pasar tersebut diduga kuat positif terkena COVID-19.

Penutupan ini dilakukan setelah direksi PD Pasar Surya mengeluarkan surat tertanggal 3 April 2020. Sedangkan tidak beroperasionalnya Pasar Kapasan dimulai per 4 April 2020.

 Dalam surat nomor SU-758/01/ IV/2020 itu, Pasar Kapasan yang notabene pasar grosir pakaian terbesar di Surabaya ini akan berhenti beroperasional hingga 14 hari ke depan.  "Setelah 14 hari itu akan dilihat perkembangannya seperti apa. Sesuai protokol memang 14 hari," kata Direktur Teknik dan Usaha Perusahaan Daerah Pasar Surya Kota Surabaya Muhibuddin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya