Kali Lamong Meluap, Banjir Terjang 23 Desa di Gresik

Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito menuturkan, dari semua wilayah yang terdampak hanya Desa Morowudi yang menutup akses jalan raya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 11:11 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 11:11 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Curah hujan tinggi dan luapan air dari Kali Lamong atau anak sungai Bengawan Solo, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur merendam sedikitnya tujuh kecamatan dan 23 desa di wilayah tersebut.

"Persoalannya sama, yakni curah hujan tinggi dan luapan air dari sungai. Namun, dari semua wilayah yang terdampak hanya Desa Morowudi yang menutup akses jalan raya," ujar  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso Sagito, seperti dikutip dari Antara, Senin, 13 April 2020.

Tarso menuturkan, status merah yang ada di Kali Lamong diartikan debit air masih terpantau cukup tinggi, sehingga selain merendam rumah warga. Banjir juga mengakibatkan petani gagal panen. 

Ia menuturkan, rinciannya lahan sawah yang terendam di wilayah Kecamatan Cerme meliputi Desa Morowudi 50 hektare, Desa Dungus 70 hektare, dan Desa Iker-Iker Geger 70 hektare, dengan ketinggian air bervariasi dari 20 hingga 50 centimeter di Gresik, Jawa Timur. 

"Yang paling terdampak adalah Jalan Morowudi aksesnya terputus akibat luapan banjir. Kami sudah koordinasi dengan Muspika dan kepala desa setempat," kata dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Warga Terpaksa Blokir Jalan

Ilustrasi
Ilustrasi banjir. (dok. pixabay/@hermann)

Salah satu warga Sofian menuturkan, akibat banjir, warga sekitar terpaksa memblokir jalan dan melarang semua jenis kendaraan melintas di jalan tersebut.

"Kami sengaja memblokir, karena banyak kendaraan besar seperti dump truk memaksa masuk, dan ketika melintasi banjir malah menciptakan ombak besar," ujar dia.

Sofian mengaku, pemblokiran jalan sempat dilarang petugas kepolisian, tetapi warga memaksa karena ombak besar hasil lintasan truk membuat warga resah dan banjir semakin masuk ke rumah-rumah warga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya