BI Jatim Prediksi Layanan Penukaran Uang Turun Imbas Corona COVID-19

Kegiatan penukaran uang Lebaran secara umum dan besar-besaran akan ditiadakan. Akan tetapi, diganti dengan menyiapkan layanan kas khusus perbankan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 13:00 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur memperkirakan, penukaran uang baru menurun dengan ada pandemi Corona COVID-19.

Kepala Perwakilan BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah menuturkan, BI Jatim hanya menyediakan uang baru sebesar Rp 25,8 triliun atau turun dibandingkan Lebaran 2019 yang mencapai Rp 27 triliun.

"Dengan adanya wabah COVID-19, BI Jatim sangat berharap masyarakat lebih memanfaatkan pembayaran nontunai seperti QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai pembayaran yang kini juga mulai banyak digunakan masyatakat baik untuk transaksi jual beli atau untuk pembayaran yang sifatnya keagamaan," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 28 April 2020.

Difi menuturkan, kegiatan penukaran uang Lebaran secara umum dan besar-besaran akan ditiadakan. Akan tetapi, diganti dengan menyiapkan layanan kas khusus perbankan di Lokasi Kerja Alternatif (LKA) di Gedung De Javasche Bank, sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.

Sementara itu, Kepala Grup Sistem Pembayaran & Pengedaran Uang Rupiah BI Jatim, Imam Subarkah mengatakan BI Jatim telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk operasional Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asisng Bukan Bank (KUPVA BB) di wilayah Jawa Timur. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya tumpukan settlement transaksi di kemudian hari.

"Sampai dengan 27 April 2020, terdapat 6 dari 65 KUPVA BB di Jawa Timur telah menutup sementara kegiatan usahanya, dan sejak akhir Maret 2020 transaksi KUPVA BB mengalami penurunan sekitar 50- 80 persen dari kondisi normal," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Berkoordinasi dengan Pemda

Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Kepala Grup Sistem Pembayaran & Pengedaran Uang Rupiah BI Jatim, Imam Subarkah mengatakan BI Jatim telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk operasional Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asisng Bukan Bank (KUPVA BB) di wilayah Jawa Timur. Hal ini untuk meminimalkan terjadinya tumpukan settlement transaksi di kemudian hari.

"Sampai dengan 27 April 2020, terdapat 6 dari 65 KUPVA BB di Jawa Timur telah menutup sementara kegiatan usahanya, dan sejak akhir Maret 2020 transaksi KUPVA BB mengalami penurunan sekitar 50- 80 persen dari kondisi normal," ujar dia.

Sementara itu transaksi Penyelenggara Transfer Dana Bukan Bank (PTD BB) secara umum masih stabil. Terdapat 1 negara partner yaitu Timur Leste yang masih melakukan karantina, sehingga transaksi PTD dari negara tersebut turun hingga 50-70 persen, sedangkan untuk negara partner PTD lainnya seperti Hong Kong dan Taiwan tidak terjadi penurunan transaksi.

"BI Jatim mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam menangani penyebaran dan dampak COVID-19, termasuk kebijakan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan PSBB di sejumlah wilayah, serta akan terus mengawal kelancaran sistem pembayaran dan menjaga ketersediaan uang rupiah di Jawa Timur," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya