Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada sedang proses persiapan memperbaiki pipa utama yang jebol di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.
Pipa yang jebol tersebut terkena tiang pancang pembangunan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di Tambak Sumur, Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (17/5/2020).
"Ini sedang dilakukan persiapan meliput pemasangan sitepile, dan pembuatan saluran airnya. Tiga excavator long arm dari Pemkot sudah di lokasi untuk membantu perbaikan,” ujar Humas PDAM Surya Sembada, Adi Nugroho saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Advertisement
Baca Juga
PDAM Surya Sembada mengupayakan perbaikan pipa tersebut selesai dalam 48 jam. "Kami upayakan 48 jam selesai,” kata dia.
Adapun imbas jebolnya pipa berdiameter 1.000 yang terkena alat pancang proyek pembangunan UINSA tersebut, ada sejumlah daerah terdampak air mengecil sampai tidak keluar. Mengutip instagram PDAM Surya Sembada antara lain di daerah Pondok Candra, Gunung Anyar, Purimas, Medokan Ayu, Rungkut Madya.
Lalu Pandugo, Kedung Baruk, Semampir, Mulyosari, Sutorejo, Galaxy, Kenjeran, Nambangan, Bulak Rukem, Setro, Kedung Cowek, Tambak Wedi, Kedinding dan sekitarnya, Surabaya. "Timur, selatan, utara di sebagian besar di zona 1 dan 3,” ujar dia.
Adi menuturkan, bagi warga terdampak yang membutuhkan air dapat membutuhkan call center. "Disarankan agar berkoordinasi dengan RT/RW untuk collect alamat supaya lebih gampang pengirimannya,” ujar dia.
Saksikan Video di Bawah Ini
Pipa PDAM Jebol di Kawasan Gunung Anyar Terkena Tiang Pancang Proyek
Sebelumnya, pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada di tujuh kecamatan di Surabaya Timur dan Utara akan terkena dampak dari jebolnya pipa PDAM di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.
Jebolnya pipa ini karena terkena tiang pancang proyek pembangunan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
“Iya benar. Kami di lapangan sedang menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Direktur Utama PDAM Surabaya, Mujiaman, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 17 Mei 2020.
Ia menuturkan, jebolnya pipa PDAM kali ini lokasinya tidak jauh atau sekitar 500 meter dengan jebolnya pipa PDAM imbas tiang pancang pembangunan masjid di perumahan Purimas Gunung Anyar sekitar Maret 2020.
Mujiaman menuturkan, setelah kejadian pipa PDAM jebol di Purimas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kampus UINSA dan Wali Kota Surabaya serta konsultasi dengan ITS agar tidak melakukan kegiatan di kawasan tersebut kejadian.
"Kami sudah melarang melakukan kegiatan di situ. Tapi tetap saja tidak diindahkan. Jadinya seperti ini," ujarnya.
Akibat dari kejadian itu, kata dia, ada ribuan warga atau pelanggan di tujuh kecamatan di Surabaya Timur dan Surabaya Utara dipastikan akan terkena dampak dari jebolnya pipa PDAM tersebut.
"Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini. Kami berupaya segera memperbaikinya," ujar Mujiaman.
Sementara itu, warga Gunung Anyar Subairi mengaku prihatin kejadian pipa PDAM jebol terulang kembali. Ia dan warga setempat mengaku resah jika kesulitan air di kawasan Gunung Anyar kembali terjadi.
"Kami minta pihak PDAM segera mengatasi pipa jebol itu. Apalagi saat ini situasinya di tengah pandemi COVID-19 ini. Warga butuh air untuk kebutuhan sehari-hari di rumah," tutur dia.
Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mengatakan pihaknya meminta PDAM Surabaya meminta ganti rugi kepada kontraktor pelaksana atas kelalaian dengan jebolnya pipa PDAM itu. "Izinnya harus dicek. Kalau berizin mestinya tahu kalau di area itu ada pipa PDAM. Pihak kampus harus minta maaf atas kejadian ini," kata dia.
Advertisement