Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 50 anak di bawah lima tahun (Balita) terpapar Corona COVID-19 di Jawa Timur (Jatim). Rinciannya 22 anak berjenis kelamin laki-laki, dan 28 anak berjenis kelamin perempuan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam, 2 Juni 2020.
Menurut Kohar, sebagian besar anak-anak yang terpapar COVID-19 tersebut memang tertular dari orangtuanya. "Ketularannya yang paling banyak memang dari orangtuanya. Tapi ada juga yang orangtuanya negatif. Artinya tertular dari pengasuhnya," tutur dia.
Advertisement
Baca Juga
Kohar mengungkapkan, jika kelompok umur anak-anak yang terpapar Corona COVID-19 tersebut dinaikkan menjadi umur 0 hingga 9 tahun, jumlahnya lebih banyak lagi dapat mencapai 130 anak.
Rinciannya, 71 anak berjenis kelamin laki-laki dan 59 anak berjenis kelamin perempuan. Dari total pasien anak tersebut, kata Kohar, ada satu pasien yang meninggal dunia.
"Di antaranya itu ada satu yang meninggal. Umurnya 1,6 tahun. Tapi itu kebetulan juga ada demam berdarahnya," ujar Kohar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pola Pengasuhan Anak Perlu Perhatian Lebih
Kohar mengingatkan, di tengah pandemi COVID-19 ini pola pengasuhan anak memang membutuhkan perhatian lebih. Jika anak tersebut diasuh oleh pengasuh, yang dia tidak tinggal satu rumah, pengasuh tersebut harus benar-benar dipastikan melaksanakan protokol penvegahan penularan Covid-19. Yakni dengan mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan sebagainya.
"Tolong diwajibkan pakai masker, cuci tangan, cara memberikan makanannya juga harus diperhatikan. Jadi pemberian permakanannya juga diperhatikan," kata Kohar.
Advertisement