Bagaimana Cara Mengatasi Balita yang Suka Memukul? Simak Ulasannya Berikut Ini

Mengatasi balita yang suka memukul: hindari kekerasan, jauhkan dari situasi, berikan dukungan emosional, ajarkan kekerasan itu buruk, dan berikan konsekuensi.

oleh Edelweis Lararenjana Diperbarui 19 Feb 2025, 13:14 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 13:13 WIB
Ilustrasi Balita yang Sedang Marah. (foto: Pinterest/Parents).
Ilustrasi Balita yang Sedang Marah. (foto: Pinterest/Parents).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Melihat si kecil yang masih balita suka memukul orang lain, baik itu teman, keluarga, maupun orang tua, tentu bisa menimbulkan kekhawatiran. Namun, hal ini bukan berarti ada kesalahan dalam pola asuh, dan juga tidak serta-merta menandakan bahwa anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kasar.

Menurut Healthline, ada beberapa alasan mengapa balita cenderung memukul orang lain. Salah satunya adalah keinginan untuk menguji batasan guna memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Selain itu, keterbatasan dalam mengendalikan diri membuat mereka merespons emosi secara impulsif. Pada usia ini, anak juga belum sepenuhnya memahami bahwa memukul adalah tindakan yang tidak baik, karena perkembangan moral mereka masih dalam tahap awal.

Hindari Penggunaan Kekerasan

Ilustrasi Kesabaran Orangtua. (foto: Pinterest/BABY CHICK).
Ilustrasi Kesabaran Orangtua. (foto: Pinterest/BABY CHICK).... Selengkapnya

Ketika anak mulai menunjukkan kebiasaan memukul, jangan sekali-kali kita gunakan kekerasan untuk mengatasi perbuatannya. Hindari memukul, menampar, atau mencubit anak karena anak akan meniru perbuatan orangtuanya. Cobalah untuk berbicara dengan tenang kepada anak. Anak balita cenderung akan merespon lebih baik terhadap reaksi yang tenang dan tegas daripada teriakan atau kemarahan.

Meskipun situasinya mungkin membuat frustasi, orangtua bisa mengambil waktu sejenak untuk mengendalikan emosi sendiri sebelum menghadapi anak. Dengan begitu, anak bisa melihat orangtua sebagai figur yang dapat mengontrol diri. Hal tersebut membantu anak memahami konsep pengendalian diri.

Jauhkan Anak dari Situasi

Ilustrasi Menghibur Anak. (foto: Pinterest/Parents).
Ilustrasi Menghibur Anak. (foto: Pinterest/Parents).... Selengkapnya

Ketika anak memukul orang lain, orangtua perlu menjauhkan anak dari situasi tersebut. Bawa anak ke tempat yang tenang supaya emosi negatifnya dapat teralihkan. Orangtua bisa membawa anak ke dalam mobil, kamar, atau ruangan yang sepi. Setelah itu, orangtua bisa mulai mendiskusikan terkait perbuatan anak tersebut.

Mengalihkan anak dari situasi yang memicu agresi dapat membantu menenangkan mereka. Setelah anak tenang, orangtua dapat berbicara dan menjelaskan mengapa memukul tidak diperbolehkan. Ini juga memberi kesempatan bagi orangtua untuk mendidik anak mengenai cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaan.

Berikan Dukungan Emosional

Anak memukul orang lain terjadi karena ia belum bisa mengelola dan mengidentifikasi emosinya. Maka dari itu, diperlukan dukungan emosional dari orangtua. Berikan dukungan emosional dengan pelukan dan kata-kata. Dengan begitu, emosi negatif anak bisa mereda dan ia merasa didukung.

Orangtua perlu membantu anak mengenal tentang emosi yang beragam. Bimbing anak untuk mengidentifikasi emosinya melalui kata-kata yang sesuai dengan usianya. Dengan mengenal emosinya, anak akan lebih mudah untuk mengendalikan perasaannya tanpa harus melakukan tindakan agresif.

Ajarkan Bahwa Kekerasan Itu Tidak Baik

Orangtua perlu mengajarkan bahwa kekerasan adalah perbuatan yang tidak baik. Ketika anak sudah merasa tenang, katakan dengan lembut dan tegas bahwa memukul adalah tindakan kekerasan yang tidak seharusnya dilakukan dan dapat menyakiti orang lain. Dengan pendekatan yang lembut, anak akan lebih mudah memahami bahwa tindakannya tidak dapat diterima.

Ajarkan pula kepada anak cara-cara alternatif untuk mengekspresikan kemarahan atau frustasi. Misalnya, dengan berbicara kepada orangtua atau menggunakan kata-kata untuk menggambarkan perasaannya. Ini membantu anak memahami bahwa ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan perasaan tanpa menyakiti orang lain.

Berikan Konsekuensi atas Perbuatan Anak

Hal terakhir yang harus dilakukan orangtua dalam mengatasi anak yang punya kebiasaan memukul adalah dengan memberikannya hukuman. Namun, perlu dicatat, hukuman bukan berarti harus kekerasan. Terdapat banyak cara untuk memberikan konsekuensi kepada anak atas perbuatannya. Misalnya, mengurangi waktu bermain anak dengan mainan kesukaannya.

Dengan memberikan konsekuensi yang sesuai, anak akan belajar bahwa tindakan memukul membawa dampak negatif. Konsekuensi ini harus diberikan secara konsisten untuk membantu anak memahami bahwa tindakan agresif tidak dapat diterima. Selain itu, pastikan untuk selalu memberi penjelasan mengapa mereka menerima konsekuensi tersebut.

Mengapa balita suka memukul?

Balita memukul untuk menguji batasan, kurangnya pengendalian diri, dan belum memahami bahwa tindakan memukul itu buruk.

 

Bagaimana cara mengatasi balita yang suka memukul?

Hindari penggunaan kekerasan, jauhkan anak dari situasi, berikan dukungan emosional, ajarkan bahwa kekerasan tidak baik, dan berikan konsekuensi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya