Liputan6.com, Surabaya - Kepala Lapas Surabaya Gun Gun Gunawan menuturkan, hingga kemarin ada sebanyak 53 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lapas yang terletak di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur dinyatakan positif COVID-19.
Dari 53 WBP di Lapas Porong Sidoarjo tersebut, dua orang meninggal dunia dan dua orang sembuh dari COVID-19.
"Kami terus berupaya melakukan penanganan secara optimal, saat ini pihak Dinkes Pemkab Sidoarjo maupun Pemprov Jatim sudah membantu kami di dalam lapas," ujar dia, Jumat (28/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Gun Gun juga menyatakan, pihaknya telah mendapatkan kabar dari RSUD Sidoarjo tentang kesembuhan dua WBP-nya.
"Alhamdulillah, setelah sepuluh hari di rawat di rumah sakit, dua WBP berinisial MJ dan DA dinyatakan sembuh dari COVID-19," ucap Gun Gun.
Gun Gun juga mengapresiasi atas bantuan demi bantuan terus mengalir antara lain 250 kaleng susu dan 1.000 tablet multivitamin dari Kanwil Kemenkumham Jatim. Pihak Pemprov Jatim tidak mau ketinggalan dengan memberikan ambulan untuk membantu proses rujukan.
"Terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah peduli, kami terus membuka pintu kepada setiap bantuan yang ingin disalurkan untuk penanganan COVID-19 di lapas kami," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mantan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus Meninggal karena Terpapar COVID-19
Sebelumnya, Kepala Lapas Surabaya, Gun Gun Gunawan membenarkan berita duka mantan Wali Kota Mojokerto yang juga narapidana (napi) korupsi Lapas Kelas 1 Surabaya, Mas’ud Yunus (MY) tutup usia akibat COVID-19, Kamis, 27 Agustus 2020.
Berita meninggalnya mantan Wali Kota Mojokerto ini sempat menyebar melalui pesan berantai melalui aplikasi percakapan. Sebelum meninggal, Mas’ud Yunus memiliki penyakit penyerta di antaranya diabetes, hipertensi dan jantung koroner.
"Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya salah satu warga binaan kami berinisial MY pada pukul 12.43 WIB di RS Mitra Keluarga Waru," tutur dia.
Gun Gun menceritakan kronologis kejadiannya. Dia menuturkan, Mas’ud Yunus termasuk dalam salah satu warga binaan yang pernah kontak dengan salah satu WBP yang dinyatakan positif COVID-19. Namun, tidak menunjukkan gejala atau tergolong OTG.Â
Meski begitu, pada 26 Agustus 2020 pukul 18.00 pihak lapas tetap memindahkan Mas’ud Yunus ke blok kesehatan untuk menjalani isolasi. "Karena hasil swab yang dilakukan tanggal 25 Agustus, MY dinyatakan terdeteksi COVID-19," tutur dia.
Selanjutnya, pada 27 Agustus 2020 pada pukul 7.52 WIB, Mas’ud Yunus menunjukkan gejala batuk dan sedikit sesak. Sejam kemudian, pihak lapas berkoordinasi dengan RS Rujukan Mitra Keluarga, Waru. Pada pukul 11.15 WIB, dengan dikawal petugas lapas, Mas’ud Yunus diberangkatkan ke rumah sakit.Â
Sekitar satu jam dirawat di rumah sakit, Mas’ud Yunus mengalami penurunan irama jantung menjadi 30 kali per menit. Lima menit berselang, gambaran asystole kemudian flat yang menandakan Mas’ud meninggal.
Gun Gun mengaku sangat kehilangan. Dia menuturkan, Mas’ud Yunus selama ini menjadi tokoh di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Lantaran, selama di lapas Mas’ud Yunus menjadi pengasuh pondok pesantren dan jamaah Masjid Nurul Fuad Lapas yang terletak di Kecamatan Porong. "Kami sangat kehilangan, semoga almarhum khusnul khotimah," harapnya.
Â
Advertisement