Alasan Disnaker Lamongan Tetap Selenggarakan Job Market Fair

Kepala Disnaker Lamongan, Hamdani Azahari menuturkan, JMF harus tetap digelar meski di tengah pandemi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 19:30 WIB
Job Fair
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menyediakan ribuan lowongan pekerjaan melalui Job Market Fair (JMF) yang diselenggarakan di Universitas Islam Lamongan (Unisla), Rabu (21/10/2020).

Kepala Disnaker Lamongan, Hamdani Azahari menuturkan, JMF harus tetap digelar meski di tengah pandemi COVID-19, demi memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat dan menekan angka pengangguran.

"Tidak ada jalan lain, kita harus tetap mengakses seluruh perusahaan-perusahaan yang masih tetap membuka peluang pekerjaan," kata Hamdani, usai membuka JMF, seperti dikutip dari Times Indonesia.

Untuk mencegah terjadinya penularan pada JMF, Hamdani menuturkan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Jadi sebelum masuk, pencari kerja wajib pakai masker, cuci tangan, kemudian dites suhu tubuh," ujar dia.

Hamdani mengatakan, angka pengangguran terbuka di Kabupaten Lamongan sebanyak 25 ribu orang atau 4 persen dari jumlah penduduk Lamongan.

Jumlah tersebut belum termasuk pekerja yang dirumahkan maupun PHK oleh perusahaan, akibat pandemi COVID-19.

"Yang kena PHK kurang kebih 5 ribu orang, baik yang pekerja formal maupun informal. Karena teman-teman yang ada di luar negeri seperti di Hong Kong maupun negara lain, itu juga dipulangkan," tutur Hamdani.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Diikuti 30 Perusahaan

Job Fair
Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan saat acara Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kondisi tersebut, kata Hamdani, membuat Disnaker Lamongan memutuskan untuk tetap menggelar JMF, yang diikuti oleh 30 perusahaan yang berada di Jawa Timur.

"Setelah kita fix data itu ada 30 perusahaan, kita buat JMF ini. Kurang lebih 1.500 orang yang akan terserap," kata dia.

Hamdani mengakui, peluang kerja yang tersedia pada JMF tersebut masih belum mampu menyerap seluruh pengangguran, untuk itu dalam pembukaan JMF juga dilaunching website yang memudahkan masyarakat mengakses peluang kerja.

"Kalau hanya Job Fair manual itu nggak cukup, karena yang ada di pelosok-pelosok daerah, kita tambah dengan LA job market fair. Kita terus berkolaborasi dengan perushaannbaik yang di Lamongan, Gresik, Surabaya, Tuban dan daerah lain, kita informasikan kepada masyarakat agar mereka bisa mengakses peluang kerja," kata Hamdani.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lamongan, Fadeli mengucapkan terima kasih kepada seluruh perusahaan yang terlibat dalam JMF.

"Terima kasih Unisla yang telah menjemput bola dan memberikan fasilitas tempat. Terima kasih semua pimpinan perusahaan yang tak hentinya berjuang, apalagi di tengah pandemi COVID-19, di mana masing-maaing daerah dipusingkan dengan pemutusan kerja, tak terkecuali Lamongan," kata Fadeli.

Fadeli pun berharap keberadaan Job Market Fair (JMF) benar-benar dimanfaatkan masyarakat, terutama bagi lulusan yang masih segar, untuk menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Lamongan. "Mestinya setiap tahun harus ada penurunan. Artinya kita buka lowongan kerja sebanyak-banyaknya," ujar dia. 

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya