Momen Sumpah Pemuda, Mengenal Sosok Muda Peduli Lingkungan di Surabaya

Pada momen hari Sumpah Pemuda 2020, kali ini mengenai sosok muda yang peduli lingkungan lewat komunitasnya Sea Soldier Surabaya.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Okt 2020, 21:51 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 12:45 WIB
(Foto: Dok Instagram @seasoldier_sby)
Koordinator Sea Soldier Surabaya Agnesia Walandouw (Foto: Dok Instagram @seasoldier_sby)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini suatu gerakan yang akhirnya menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Dengan isi Sumpah Pemuda terutama pemuda pemudi dari berbagai ras, suku, dan agama membangun semangat persatuan pada 92 tahun lalu. Selain itu, makna Sumpah Pemuda tersebut mendorong pemuda pemudi Indonesia untuk bangga menjadi Bangsa Indonesia, Berbahasa Indonesia dan cinta tanah air.

Saat ini pemuda pemudi juga masih berperan untuk tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia.  Anak muda Indonesia diharapkan terus berkarya dan membawa perubahan tak hanya untuk diri sendiri tetapi juga lingkungannya.

Hal itu juga dilakukan salah satu anak muda di Surabaya, Jawa Timur yaitu Agnesia Walandouw (32). Perempuan yang hobi daki gunung ini ditunjuk oleh Founder Sea Soldier Nadine Chandrawinata sebagai Koordinator Sea Soldier Surabaya pada 2015. Agnesia yang akrab disapa Nesia ini menuturkan, dirinya ditunjuk sebagai Koordinator Sea Soldier bermula dari dirinya aktif di komunitas pecinta gunung.

Perempuan kelahiran 1988 ini bukan hanya sekadar naik gunung saja. Ia juga turut mengambil sampah yang ada di gunung. Dari keprihatinan Agnesia karena banyak sampah di gunung membuat dirinya peduli terhadap lingkungan. Apalagi saat ini, Agnesia melihat salah satu masalah besar lingkungan yang dihadapi adalah sampah.

"Melihat track record kecintaan terhadap lingkungan ditunjuk Nadine Chandrawinata sebagai koordinator Sea Soldier di Surabaya pada 2015. Mulai dari situ untuk menjalankan Sea Soldier Surabaya dengan pergerakan kami di isu lingkungan. Sea Soldier bukan hanya fokus ke laut, tetapi lingkungan, sampah plastik, climate change,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Rabu (28/10/2020).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Berawal dari Sampah di Gunung

(Foto: Dok Instagram @seasoldier_sby)
Kegiatan day clean up Sea Soldier Surabaya (Foto: Dok Instagram @seasoldier_sby)

Nesia menuturkan, dirinya peduli terhadap lingkungan seiring kecintaannya terhadap gunung. Sejak duduk di bangku sekolah menengah umum (SMU) sekitar 2003, ia sudah mendaki gunung dan aktif kegiatan di komunitas pecinta alam. Pengalaman anak pertama dari dua bersaudara yang melihat banyak sampah di gunung membuat dirinya prihatin.

"Di gunung sampah berjibun, ini kok pecinta alam tetapi tidak mencintai alam, dengan tidak menjaganya tetapi malah mengotorinya dengan membuang sampah sembarangan,” ujar dia.

Nesia pun berinisiatif ketika mendaki gunung untuk membawa karung yang berisi sampah. Pada awal mendaki gunung dan membawa sampah, Nesia menceritakan sempat mendapatkan respons kurang menyenangkan.

"Respons pertama ngapain naik gunung sudah berat dan bersih-bersih sampah. Tetapi dari situ ciptakan awareness, orang-orang jadi ikut tertarik, dan menimbulkan peduli lingkungan, dari situ saya concern lingkungan,” kata Nesia.

Nesia menuturkan, dirinya senang berbagi pengalaman dan ilmu. Hal itu juga membuat dirinya menikmati berkarya di komunitas Sea Soldier untuk meningkatkan kesadaran masyarakat peduli lingkungan.

"Saya ini ‘garbage girl’ mungutin sampah, tapi saya senang membagikan pengalaman.Di dunia lingkungan itu sangat luas hubungannya, termasuk dengan perilaku manusia. Saya senang berikan pengalaman dan ilmu, dan senang bisa berikan dampak kepada orang lain untuk ikut peduli lingkungan," kata dia.

Oleh karena itu, ia juga pantang menyerah untuk meneruskan kegiatan yang berdampak positif bagi lingkungan meski mendapatkan respons yang tidak menyenangkan dan penolakan.

Lulusan Universitas Widya Mandala ini juga menemui tantangan saat menjalani komunitas Sea Soldier dan mengampanyekan peduli lingkungan. Nesia mengaku sempat dipandang sebelah mata dengan kegiatan yang dilakukannya. Belum lagi untuk mengubah perilaku dan pola pikir seseorang untuk peduli lingkungan dengan mulai melakukan hal kecil seperti tidak membuang sampah ke tempat sampah.

"Orang lain ngapain urus sampah, sudah ada petugas dan orang lain yang mengurusnya. Padahal kalau bukan kita dari diri sendiri dulu siapa lagi. Mengubah perilaku itu dari diri sendiri dulu dan ini dengan mengubah pola pikir. Ubah orang lain dimulai dari diri kita sendiri,” ujar dia.

Komitmen dan Konsisten untuk Peduli Lingkungan

(Foto: Dok Instagram @seasoldier_sby)
Kegiatan day clean up Sea Soldier Surabaya (Foto: Dok Instagram @seasoldier_sby)

Selain itu, ia juga harus berhubungan dan bekerja sama mulai dari pemerintah hingga perusahaan swasta. Dengan usaha dilakukan untuk membuat pihak lain mengetahui kegiatan Sea Soldier Surabaya.

Saat ditunjuk menjadi koordinator Sea Soldier, ia juga harus berulang kali presentasi mengenai Sea Soldier sehingga membuat masyarakat mengetahui dengan pergerakan yang dilakukan komunitasnya. Saat ini ada sekitar 50 anggota tergabung di Sea Soldier Surabaya.

Nesia menuturkan, ada sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan Sea Soldier Surabaya mulai dari gerakan membawa tempat air minum dan tempat makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik, beach clean, dan sebelum pandemi juga telah membagikan masker-masker di titik-titik lampu merah.

"Ada penanaman mangrove, edukasi ke sekolah-sekolah mulai dari SD,” ujar dia.

Nesia menuturkan, untuk mendorong seseorang memiliki kesadaran peduli lingkungan seharusnya dilakukan sejak dini. Nesia mengatakan, perlu usaha lebih jika untuk menciptakan kesadaran bagi seseorang sudah dewasa dan orangtua. Menumbuhkan kesadaran itu menurut Nesia mulai dari contoh yang dilakukan dari diri sendiri, pendekatan secara personal dan juga lewat cerita.

 “Kita jangan kapok dan jangan menyerah untuk sadarkan peduli lingkungan,” kata Nesia.

Nesia mengatakan, peduli lingkungan dengan mulai melakukan hal terkecil dulu. Misalkan jangan buang sampah sembarangan. Nesia juga menekankan mengenai konsisten untuk peduli lingkungan.

“Tekankan konsisten. Kuncinya komitmen dan konsisten untuk peduli lingkungan,” ujar dia.

Pada momen Sumpah Pemuda ini, Nesia mendorong anak muda Indonesia untuk membuat “sumpah” untuk lingkungan dengan melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu.

Menurut Nesia, hal sederhana juga bisa berdampak besar. “Saya semula bersih-bersih gunung di-notice. Ini hal yang kecil berdampak untuk yang besar. Misalkan jangan buang sampah sembarangan, dampaknya memang belum terlihat tetapi dilakukan rutin bisa berdampak besar,” ujar dia.

Nesia juga mengajak semua pihak untuk mewujudkan Indonesia yang bersih pada momen Sumpah Pemuda. “Kalau bukan kita yang jaga Indonesia, siapa lagi?Ayo sama-sama wujudkan Indonesia bersih, Indonesia rumah kita,” ujar dia.

Selain itu, Nesia juga mengharapkan pemerintah turut serta untuk melestarikan lingkungan. Ia mendorong pemerintah sama-sama untuk perhatian terhadap lingkungan di Indonesia.

Pandemi COVID-19 yang terjadi berdampak terhadap kegiatan lapangan Sea Soldier Surabaya. Meski demikian, Nesia menuturkan, pihaknya tetap gelar edukasi dan sosialisasi lewat webinar.

"Untuk lingkungan juga tidak berhenti, terus inovasi, webinar ini terbuka untuk umum dan siapa saja boleh ikut,” kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya