Anak Tak Kunjung Pulang 1,5 Tahun, Penjual Rujak di Surabaya Ini Sempat Diminta Uang Tebusan

Sumrati, warga Sidotopo Surabaya, Jawa Timur bingung mencari anak perempuannya yang tak kunjung pulang selama 1,5 tahun.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Okt 2020, 14:58 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 14:51 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Sumrati warga Surabaya, Jawa Timur (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Siti Maisaroh (17) anak bungsu Sumrati, penjual rujak cingur warga Sidotopo Jaya Surabaya, Jawa Timur ini sudah selama 1,5 tahun tak kunjung pulang ke rumahnya. 

Berbagai spekulasi muncul dari benak sang ibu, mulai dari dugaan penculikan dan perdagangan orang. Alasan tersebut berdasarkan telepon yang diterimanya, suara laki-laki meminta sejumlah uang tebusan untuk anak gadisnya. 

"Maisaroh sempat telepon minta uang Rp 300 ribu untuk ongkos pulang ke Surabaya, namun telepon itu dirampas dan ada suara laki-laki yang minta uang tebusan Rp 500 ribu kalau masih mau telepon dengan Maisaroh," tutur Sumrati kepada Liputan6.com, seperti ditulis Kamis, (29/10/2020).

Sumrati yang berjualan rujak cingur selama 15 tahun ini kemudian menjawab, jangankan uang Rp 500 ribu, Rp 1 juta saja akan diberikan asalkan anak gadisnya bisa segera pulang. 

"Tak kasih Rp 1 juta, ayo segera pulang. Jangan bohong, kalau sudah di kasih uang, uang hilang anak juga hilang tidak pulang-pulang," ucapnya. 

Sementara itu, kakak kandung Maisaroh, Nur Hadi (30) mengaku sempat menerima panggilan video dari Maisaroh. Dalam percakapan video itu juga terlihat seorang laki-laki namum wajahnya yang diperlihatkan cuma separuh. 

"Dalam video call tersebut adik saya minta uang untuk ongkos pulang tapi sambil senyum dan tidak memperlihatkan wajah ketakutan," kata Nur Hadi. 

"Saya rasa ada drama atau jebakan uang tebusan. Tapi Maisaroh yang dulu lugu dan penurut sekarang kok bisa jadi begitu, mungkin dia sudah kena hipnotis oleh laki-laki itu," ujarnya. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sumrati Menanti Anak Perempuannya yang Tak Kunjung Pulang Selama 1,5 Tahun

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Sumrati warga Surabaya, Jawa Timur (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Sumrati, warga Sidotopo Surabaya, Jawa Timur yang sudah 15 tahun menjadi penjual rujak cingur di wilayah setempat ini masih terlihat bingung ketika anak gadisnya yang bernama Siti Maisaroh (17) yang selama 1,5 tahun tak kunjung pulang ke rumahnya. 

Kisah ini terungkap ketika seorang guru ngaji tetangga kampung sebelah yang menanyakan kepada Sumrati mengenai Maisaroh yang sudah jarang ikut belajar ngaji. 

"Awalnya bude saya yang seorang guru ngaji menanyakan perihal tersebut kepada Bu Sumrati. Dan ternyata Maisaroh sudah tidak ada di rumah. Entah kabur, hilang atau diculik orang. Dan sampai 1,5 tahun, Siti belum juga pulang ke rumah," kata warga Surabaya, Dini kepada Liputan6.com, Rabu, 28 Oktober 2020.

Mendengar informasi tersebut, Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran kabar itu, hingga pada akhirnya mengarah ke Sumarti. Di dalam rumah kos, saya melakukan wawancara dengan Sumarti dan anak laki-lakinya yang bernama Nur Hadi (30). 

Pada saat hari kejadian, Maisaroh nampak gelisah. Gadis putus sekolah SMP kelas satu ini kurang bersemangat membantu ibunya berjualan rujak cingur.

Sekitar pukul 20.00 WIB, setelah Maisaroh membuatkan es untuk pembeli, dia pamit kepada orangtuanya pergi ke rumah temannya. Namun, hingga saat ini Maisaroh tak kunjung pulang dan entah di mana rimbanya. 

"Tak tunggu di warung sampai pukul 10 malam, Maisaroh juga belum pulang. Saya dapat kabar dari tetangga, SM tadi sempat menitipkan satu tas kresek yang diduga berisi baju dan pergi naik angkutan umum warga Kuning jurusan Wonokromo," tutur Sumarti dan Nur Hadi.

 

 

Sang Anak Sempat Menghubungi

Sumarti mengatakan, keesokan hari, Maisaroh menghubunginya dan mengatakan dia saat ini sudah di Bandung, lanjut ke Jakarta bersama teman perempuannya. 

"Waktu telepon, saya tidak percaya kalau Maisaroh pergi bersama teman wanita, saya bilang pasti kamu sama laki-laki. Saya juga tidak percaya kalau dia sudah ada di Bandung kemudian di Jakarta," ujar dia.

"Saya bilang ke Maisaroh, masa hanya semalam saja sudah sampai ke Bandung terus ke Jakarta. Dia langsung tak suruh pulang tapi sampai saat ini dia belum pulang dan nomor teleponnya sudah tidak aktif lagi," ia menambahkan.

Dikonfirmasi apakah sebelumnya pernah terjadi masalah dengan Maisaroh, Nur Hadi mengatakan tidak ada masalah. Bahkan dia tanya ke sang ibu, apakah mengusir Maisaroh dan ibu mengatakan tidak. 

"Tidak ada masalah dan tidak mengusir. Ini sepertinya sudah disengaja dan direncanakan adik saya untuk kabur dari rumah," ujar Nur Hadi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya