Sepak Terjang Eri Cahyadi dan Visi Misinya di Pilkada Surabaya 2020

Ada dua pasangan calon (paslon) yang mengikuti Pilkada Surabaya 2020. Masing-masing pasangan calon tersebut antara lain Eri Cahyadi-Armudji dan Machfud Arifin-Mujiaman.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Des 2020, 12:09 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 04:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji (Erji) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 digelar pada 9 Desember 2020. Di Jawa Timur, ada 19 kabupaten dan kota yang menyelenggarakan pilkada serentak 2020, salah satunya Surabaya.

Ada dua pasangan calon (paslon) yang mengikuti Pilkada Surabaya 2020. Masing-masing pasangan calon tersebut antara lain Eri Cahyadi-Armudji dan Machfud Arifin-Mujiaman.

Pada Pilkada Surabaya 2020, Eri Cahyadi-Armudji yang mendapatkan nomor urut satu, dan Machfud Arifin mendapatkan nomor urut dua.

Pilkada Surabaya 2020, Eri Cahyadi-Armudji resmi diusung oleh PDIP, sedangkan Machfud Arifin-Mujiaman diusung delapan partai antara lain PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, Nasdem dan, Golar dan PKS.

Bicara soal Pilkada Surabaya 2020, Eri Cahyadi melewati sejumlah perjalanan hingga akhirnya resmi diusung oleh PDIP Surabaya. PDIP resmi mengusung Eri Cahyadi-Armudji untuk menjadi peserta pilkada Surabaya 2020 pada Selasa, 2 September 2020.  Rekomendasi tersebut dibacakan oleh Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani pada pengumuman Calon Kepala Daerah (Cakada) PDIP Gelombang V.

Sebelum mengumumkan nama Eri Cahyadi, PDIP sempat beberapa kali menunda pengumuman untuk calon wali kota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya. PDIP sempat mengumumkan paslon pilkada Surabaya 2020 pada 19 Agustus 2020, menjadi 24 Agustus 2020.

Kemudian, PDIP kembali menunda pengumuman Pilkada Surabaya dan pilkada daerah lainnya di Jawa Timur.  Hingga akhirnya  Eri Cahyadi resmi diusung oleh PDIP pada September 2020 sebagai calon wali kota Surabaya. Sedangkan Armudji sebagai calon wakil wali kota Surabaya.

Nama Eri Cahyadi sebelumnya santer terdengar sejak tahun lalu sebagai calon yang akan menggantikan Tri Rismaharini (Risma). Sebelum mencalonkan diri sebagai calon wali kota Surabaya, ia menjabat sebagai  Kepala Bappeko.

Pria kelahiran 27 Mei 1977 ini sebelum menjadi pegawai negeri sipil (PNS), ia bekerja sebagai konsultan di Jakarta pada 1999-2001.

Kemudian dia mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan diterima sebagai PNS pada 2001 di Dinas Bangunan.

Pria lulusan sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 1999 ini telah menjadi Plt Kasubag pada usia 30 tahun. Selanjutnya dia dipercaya menjadi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang saat usia 34 tahun.

Selanjutnya ia dipercaya menjadi Kepala Bappeko dan Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka (DKRTH) pada 2018.

Terkait pilkada Surabaya 2020, berikut sejumlah visi misi Eri Cahyadi-Armudji pada saat debat publik yang dirangkum, dari berbagai sumber Rabu, (9/12/2020):

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Visi Misi Eri Cahyadi-Armudji Saat Debat Publik Perdana

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji (Erji) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut satu di pilkada Surabaya 2020 yaitu Eri Cahyadi-Armudji menyatakan janji akan membawa Surabaya, Jawa Timur kembali bangkit dan unggul melewati masa sulit di tengah pandemi COVID-19.

"Kami janji membawa Surabaya bangkit menjadi kota unggul dan manusiawi yang berkelanjutan, inilah visi kami. Kami sadar, kondisi Surabaya dan seluruh kota dunia hadapi masa berat. Untuk rakyat, kami akan bekerja keras agar tidak ada rakyat Surabaya telantar karena tak bisa berobat,  tak putus sekolah, tak boleh ada rakyat yang tak bisa bisa makan karena kehilangan pekerjaan,” ujar Eri, Rabu, 4 November 2020.

Ia menambahkan, pihaknya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) 2020 untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Selain itu, menciptakan iklim investasi di Surabaya. "Rp 10 triliun seutuhnya menjadi anggaran rakyat. Setiap rupiah harus untuk kepentingan rakyat, kualitas SDM,” kata dia.

Eri menambahkan, pihaknya menjadikan Surabaya sebagai tempat kondusif untuk tempat usaha dan mengekspresikan diri.

Eri juga secara khusus mengapresiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang telah menjadikan Surabaya sebagai kota yang diakui dunia dan kualitas birokrasi yang terbaik.

Selain itu, masyarakat Surabaya juga dapat menempuh pendidikan dan mendapatkan kesehatan secara gratis. Eri mengatakan, pihaknya akan melanjutkan keberhasilan Risma.

"Kami akan transformasikan Surabaya menjadi kota lebih baik lagi, kota yang membuat Arek-Arek Surabaya bangga jadi bagian kota ini,” ujar dia.

 

Visi Misi Eri Cahyadi-Armudji Saat Debat Publik Kedua

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pasangan bakal calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ikuti rangkaian tes kesehatan. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, pasangan calon wali kota nomor urut pertama Eri Cahyadi menyampaikan sejumlah program untuk menjadikan Surabaya maju, humanis dan berkelanjutan.  

Program itu antara lain membentuk Akademi Surabaya, yang merupakan tempat untuk mencari pekerjaan dan diberikan keterampilan bersertifikat, bekerja sama dengan perguruan tinggi, dan menciptakan tenaga kerja yang hebat.

"Mempermudah investasi dengan 40 karyawan yang bekerja ber-KTP Surabaya," ujar dia, Rabu, 18 November 2020.

Eri menambahkan, program lainnya yang akan dilakukan untuk menjadikan Surabaya maju, humanis dan berkelanjutan dengan melatih serta mendampingi UMKM.

"Memasarkan produk UMKM Surabaya dengan bersinergi dengan wisata air, heritage, taman hutan raya, diciptakan dan dikelola dengan masyarakat,” kata dia.

Eri menegaskan, semua layanan publik juga harus berhenti dan selesai di kelurahan. "Kelurahan adalah ujung tombak dari Pemerintah Kota Surabaya. Layanan publik lewat elektronik tak lagi manual," tegas dia.

Selain itu, Eri juga akan membentuk disabilitas center, fasilitas publik ramah kelompok yang rentan. Pihaknya juga memberikan lansia kunjungan dokter ke rumah. Program lainnya dengan membebaskan biaya listrik dan air untuk lansia.

"Pengentasan kemiskinan dengan memberikan BPJS ke seluruh warga Surabaya, mengurangi pengeluaran dan menambah pendapatan,” tutur dia.

Calon wakil wali kota nomor urut pertama, Armudji menuturkan, program 100 hari juga diharapkan dapat menyentuh warga Surabaya.

"Bapak Eri Cahyadi sebagai Kepala Bappeko Surabaya dan saya Ketua DPRD Surabaya akan bisa penuhi janji kami, mengedepankan bukti. Bagi masyarakat kami ucapkan terima kasih banyak atas partisipasinya. Kami akan memimpin dengan bukti dan sederhana,” kata dia.

Visi Misi Eri Cahyadi-Armudji Saat Debat Publik Ketiga

Pasangan calon nomor urut satu wali kota dan wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi-Armudji (Foto: Dok Istimewa)
Pasangan calon nomor urut satu wali kota dan wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi-Armudji (Foto: Dok Istimewa)

Sebelumnya, calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu, Eri Cahyadi menegaskan ke depan, pembangunan Kota Pahlawan akan selalu selaras dengan kebijakan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. 

"Kami sampaikan bahwa sinergi pemerintah pusat dan daerah harus diwujudkan. RPJMD Kota Surabaya kami akan mengacu kepada RPJP (rencana pembangunan jangka panjang dari pemerintah pusat), RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional), dan RPJMD provinsi. Kemudian kita susun Renstra (Rencana Strategis) yang berlaku selama lima tahun, kemudian menjadi Renja (rencana kerja),” ujar Eri dalam debat publik tahap III Pilkada Surabaya, Sabtu malam, 5 Desember 2020.

Eri menegaskan, pembangunan kota harus selalu berkelanjutan demi menjaga berbagai hasil pembangunan yang telah dilakukan sebelumnya. 

”Pembangunan kota ini selalu berkelanjutan berdasarkan kebutuhan dan keadaan masyarakat,” tegas mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

Sebagai mantan kepala Bappeko, Eri kemudian merinci bagaimana proses pembangunan dilakukan, yaitu dimulai dari musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). 

”Seluruh masyarakat bisa mengusulkan, apa yang diinginkan dalam menunjang pembangunan Kota Surabaya,” kata Eri.

Eri juga menyampaikan komitmennya untuk terus memantapkan pemerintahan yang transparan, professional, dan melayani rakyat sebagaimana telah dilakukan Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini selama 10 tahun terakhir.

”Itulah cara terbaik membangun Surabaya, membangun persatuan, memperkuat Indonesia,” kata Eri yang dikenal sebagai salah seorang sosok di balik keberhasilan penerapan e-government di Kota Surabaya yang menjadi rujukan berbagai daerah di Tanah Air.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya