Liputan6.com, Jakarta - Tiga sektor ekonomi di Jawa Timur lesu dampak dari COVID-19, untuk itu Kamar Dangan dan Industri (Kadin) Jawa Timur menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim melakukan upaya pemulihan ekonomi.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan tiga sektor itu adalah industri pengolahan, perdagangan dan pertanian yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap ekonomi Jatim, bahkan nasional.
"Ketiga sektor tersebut berkontribusi masing-masing untuk sektor industri pengolahan Jatim terhadap industri pengolahan nasional mencapai sebesar 22,8 persen, perdagangan sebesar 20,49 persen dan pertanian sebesar 13,04 persen," kata Adik, kepada wartawan di Surabaya, Jumat, 11 Desember 2020, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ia menyebutkan kinerja tiga sektor tersebut selama pandemi mengalami penurunan cukup besar. Industri pengolahan yang biasanya rata-rata tumbuh sebesar 6 persen hingga 8 persen justru terkontraksi sebesar minus 2,1 persen. Dan sektor perdagangan yang biasanya tumbuh sebesar 6 persen menjadi turun sebesar -4,9 persen akibat pandemi COVID-19.
"Untuk itulah harus bangkit, bersinergi demi memulihkan sektor industri sehingga ekonomi Jatim dan nasional bisa kembali mencatatkan kinerja positif," tegas Adik.
Sekretaris Apindo Jatim Dwi Ken Hendrawanto mengatakan ada tiga hal yang menjadi bahasan dan fokus Apindo bersama Kadin Jatim dalam kerja sama keduanya, yakni pertama adalah mencari solusi atas kenaikan Upah Minimum Provinsi sebesar Rp100 ribu, utamanya untuk lima daerah yang masuk di ring satu Jatim, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan.
"Atas hal tersebut, Apindo dan Kadin Jatim akan berkirim surat kepada gubernur. Karena tidak semua industri mampu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan," ujarnya.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Peningkatan Kualitas SDM
Persoalan kedua yang menjadi perhatian Apindo dan Kadin Jatim adalah peningkatan kinerja UMKM. Peningkatan kinerja UMKM dianggap penting karena UMKM telah memberikan kontribusi sekitar 54 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim.
Upaya tersebut akan diwujudkan melalui program "Bapak Asuh". Industri besar di Jatim akan membantu dan menggandeng UMKM dengan menjadikan UMKM tersebut sebagai "Anak Asuh".
Dan persoalan ketiga adalah peningkatan produktifitas industri. Peningkatan produktifitas ini bisa terjadi jika SDM kita mumpuni.
"Kami telah bersepakat mewujudkan proyek peningkatan kualitas SDM, berkolaborasi dengan Kadin Institute dalam kegiatan pelatihan dan dukungan terhadap program pemagangan atau pendidikan vokasi sistem ganda di SMK dan universitas. Karena hampir semua industri mengalami persoalan dalam produktifitas kerja," ujar Dwi Ken.
Sementara itu, kerja sama Kadin dan Apindo juga dihadiri Ketua Apindo Jatim Arief Harsono, Sekretaris Apindo Dwi Ken Hendrawanto, dan Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti, serta membahas tentang bagaimana kondisi industri saat ini hingga solusi yang harus dilakukan dengan melihat potensi yang dimiliki.
Advertisement