11 Pegawai Positif Covid-19, PN Surabaya Lockdown hingga 22 Januari

Humas PN Surabaya Martin Ginting mengatakan, hasil tes usap pada 13 Januari diketahui ada sebelas pegawai yang positif terpapar Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2021, 13:14 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 13:14 WIB
covid-19
ilustrasi covid-19/copyright by Jarun Ontakrai (Shutterstock)

Liputan6.com, Surabaya - Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menutup layanan (lock down) sejak hari ini hingga 22 Januari mendatang, menyusul adanya sebelas pegawai yang positif Covid-19 usai dilakukan uji usap massal. 

Humas PN Surabaya Martin Ginting mengatakan, hasil tes usap pada 13 Januari diketahui ada sebelas pegawai yang positif terpapar Covid-19. 

"Sebelas orang yang positif terpapar dan terbanyak adalah dari kalangan panitera pengganti," katanya seperti dikutip dari Antara. 

Dengan penambahkan jumlah tersebut, akumulasi jumlah pegawai PN Surabaya yang terpapar virus saat ini berjumlah 15 orang termasuk empat orang yang sudah dirawat sebagai pasien Covid-19 sebelum dilakukan uji usap. 

"Atas dasar kondisi tersebut maka Kepala PN Surabaya, Bapak Joni melaporkan kepada Pengadilan Tinggi Jatim dan mendapatkan arahan untuk melakukan lock down di PN Surabaya mulai hari ini sampai 22 Januari," katanya. 

Menurutnya, keselamatan ASN PN Surabaya maupun masyarakat pengguna jasa PN Surabaya adalah menjadi pertimbangan utama dalam lock down ke-3 ini. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Putus Mata Rantai

"Diharapkan dengan adanya lock down ini, maka PN Surabaya telah mengakomodir kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus di lingkungan PN Surabaya," ucap dia. 

Ia mengatakan, hal itu penting karena sebelum Covid-19 maupun setelahnya, intensitas kunjungan publik ke PN Surabaya sangat tinggi, sehingga kerumunan massa pada jam pelayanan sangat potensi sebagai pusat penyebaran virus. 

"Apalagi pengguna jasa pengadilan berasal dari berbagai daerah, sehingga Kepala Pengadilan Negeri Surabaya merasa penting dihentikan pelayanan publik untuk sementara waktu," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya