PPKM Mikro di Jatim Diperpanjang Lagi hingga 5 April 2021

Selama PPKM tahap I dan II serta PPKM mikro I dan II, Bed Occupancy Ratio (BOR) isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79 persen menjadi 29 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2021, 17:29 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2021, 13:15 WIB
Suasana PPKM jilid II di Surabaya (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Suasana PPKM jilid II di Surabaya (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Provinsi Jawa Timur (Jatim)  diperpanjang lagi hingga 5 Apilr 2021.

"Kebijakan ada di pemerintah pusat dan di Jatim juga termasuk provinsi yang PPKM mikro-nya diperpanjang," kata juru bicara Satgas Kuratif COVID-19 Jatim Makhyan Jibril Al Farabi, dikutip dari Antara, Sabtu (20/3/2021).

Saat ini, pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga telah mengirimkan edaran berupa Instruksi Mendagri Nomor 06 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM mikro, yakni mulai 23 Maret 2021 hingga 5 April 2021.

Ia menjelaskan di Jatim program PPKM I dan II, dilanjutkan PPKM mikro I, II dan saat ini III menunjukkan hasil signifikan atau semakin baik.

Anggota Satgas Kuratif COVID-19 Pemprov Jatim tersebut menjelaskan, selama pelaksanaan PPKM mikro, hasil signifikan tampak pada penurunan jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di ruang isolasi biasa maupun unit perawatan intensif (ICU).

Selama PPKM tahap I dan II serta PPKM mikro I dan II, Bed Occupancy Ratio (BOR) isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79 persen menjadi 29 persen.

Menurut dia BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 49 persen atau artinya keterisian rumah sakit di Jatim sudah sesuai syarat dari WHO, yakni di bawah 60 persen.

Ia menambahkan bahwa terlihat saat awal tahun sempat delapan daerah memasuki zona merah atau risiko tinggi, lalu sekarang terdapat 16 daerah zona kuning (risiko rendah) dan 22 daerah lainnya zona oranye (risiko sedang).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kasus Turun

Sementara itu, dari rapat evaluasi PPKM mikro bersama seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Jatim, terpantau progres signifikan atau mampu dipertahankan, bahkan semakin turun angka kasusnya.

Pada awal PPKM, di Jatim lebih dari 1.000 kasus positif per harinya, namun sejak PPKM Mikro angkanya menurun, dan tercatat dalam sepekan terakhir ini stabil di angka 300-400 kasus setiap hari.

"Di sisi lain, testing atau pengujian naik yaitu mencapai lebih dari 45 ribu per pekan dan positivity rate-nya mencapai 6 persen," kata dia.

Dokter muda lulusan University College London, Inggris itu juga mengingatkan bahwa PPKM mikro juga harus didukung penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta vaksinasi yang agresif.

"Tetap disiplin protokol kesehatan. Meski sudah vaksin, tapi jangan sampai lengah," demikian Makhyan Jibril Al Farabi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya