Razia PPKM Darurat Hendaknya Lebih Edukatif, Persuasif dan Humanis 

Lia menegaskan, penegakan PPKM darurat hendaknya menekankan pada tiga hal yaitu edukatif, persuasif, humanis.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 16 Jul 2021, 15:54 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 15:43 WIB
Aktivis Perempuan Surabaya Lia Istifhama. (Foto : istimewa)
Aktivis Perempuan Surabaya Lia Istifhama. (Foto : istimewa)

 

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah aksi kekerasan yang muncul saat razia PPKM darurat mengundang keprihatinan. Aktivis perempuan Jatim Lia Istifhama menyatakan, sejumlah protes yang muncul dari masyarakat hendaknya jangan dianggap angin lalu.

Menurutnya, razia PPKM darurat hendaknya menekankan pada tiga hal yaitu edukatif, persuasif, humanis.

"Jika ingin menegakkan PPKM darurat, monggo diutamakan langkah edukatif yaitu membuat pemahaman yang benar-benar bisa dipahami. Kemudian persuasif, yaitu mengajak masyarakat mendukung kebijakan tersebut. Lantas, bangun sisi humanis di lapangan. Jangan sampai ada tindakan yang ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu masalah-masalah sosial," ujarnya Jumat (16/7/2021).

Tidak menampik bahwa kebijakan razia PPKM merupakan bentuk pengetatan PPKM Darurat yang terjadi akibat lonjakan Covid 19, aktivis yang akrab disapa Ning Lia menganggap bahwa fakta lapangan memang harus dipahami, contohkan wilayah Surabaya.

“Untuk di Surabaya, kasus nyata menimpa pedagang soto langganan saya. Pembeli pertama yang datang membeli adalah bapak tua yang wajahnya melas dan menyampaikan ingin makan di tempat. Alasannya, dia kelelahan nunggu istrinya di rumah sakit dekat warung tersebut dan tidak ada wadah makan yang bisa digunakan di sela nunggu istrinya. Karena kasihan, pembeli pun diperbolehkan makan di tempat. Tapi baru saja orang itu makan, petugas satpol PP datang menggerebek. Karena kaget, pedagang dan satpol PP terlibat adu argumen yang ujung-ujungnya, pedagang dikenakan denda 1 juta rupiah,” jelasnya.

Lia mengakui bahwa masih ada petugas satpol PP yang memiliki jiwa humanis dan tenggang rasa.

“Semoga, yang baik-baik itu, yang selalu mengedepankan cara-cara humanis dan toleran, tenggang rasa, itu bisa jadi contoh buat yang lain. Karena kita harus akui, bahwa PKL tidak berniat berbuat kriminal. Jadi wajar jika kaget jika tiba-tiba ada penggerebekan. Sedangkan, yang kita tahu sebelumnya, penggerebekan umumnya dilakukan pada tempat mesum atau bisnis haram lainnya,” pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kasus Viral

Sebelumnya, viral video aparat yang berdalih menegakkan PPKM Darurat, terlihat menyuruh pedagang warung kopi di kawasan Bulak Banteng untuk menutup warkopnya dan melakukan penyitaan tabung LPG 3 kg pada Minggu (11/7/2021).

Alhasil, aksi petugas ini langsung direspons oleh warga sekitar dengan mengepung mobil polisi dan memblokade jalan menggunakan kursi dan kayu panjang.

Bahkan, warga yang emosi lalu mengusir petugas keluar dari lokasi dan sempat melempari mobil petugas dengan botol dan batu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya