Bulog Ganti Beras Bansos Berkutu dan Berkerikil di Tuban

Bulog membenarkan ada yang menerima kualitas beras bansos bercampur kerikil dan kulit gabah. Namun, pihaknya menepis jika kondisi beras tersebut menggumpal dan berkutu.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 16 Agu 2021, 15:13 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 15:13 WIB
Beras bansos di Tuban berkerikil dan berkutu. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Beras bansos di Tuban berkerikil dan berkutu. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Hendra Kurniawan, Wakil Pemimpin Cabang Bulog Bojonegoro, yang membawahi gudang Bulog Tuban, menyatakan, pihaknya sudah mengganti beras bantuan sosial (bansos) PPKM yang  berkutu dan bercampur kerikil di Desa Jadi, Tuban.

“Kemarin sudah menerjunkan tim setelah dapat informasi dari teman-teman media,” ujar Hendra, Senin (16/8/2021). 

 Bulog membenarkan ada yang menerima kualitas beras bansos bercampur kerikil dan kulit gabah. Namun, pihaknya menepis jika kondisi beras tersebut menggumpal dan berkutu.

“Menggumpal sedikit bukan kaya batu. Kemarin kita ke sana tidak berkutu," tepis Hendra.

Ia menerangkan, masyarakat yang melapor mendapatkan beras tidak layak konsumsi ada dua orang di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban. Kemudian, saat ini berasnya sudah diganti yang baru.

“Di Desa Jadi ada dua orang dan sudah diganti. Laporan lain belum ada dan insyaallah tidak ada, karena memang ini beras baru,” ungkap Hendra Kurniawan.

Menurutnya, kondisi beras bercampur kerikil karena Bulog menyerap beras dari penggilingan padi skala kecil. Sehingga dimungkinkan ketika menjemur gabah berpotensi bercampur kerikil.

“Ditambah penggilingan kecil tak memiliki fasilitas mesin pemecahan batu. Kemungkinan tercampur ada, Tapi, kita sudah meminimalisir,” jelasnya.

Pasca temuan itu, Pemkab Tuban juga telah koordinasi dengan Bulog. Termasuk, meminta kualitas beras tersebut diganti dengan beras baru.

“Penugasan ke Bulog, kami koordinasikan ke Bulog minta diganti,” ungkap Eko Julianto Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Tuban.

Selain itu, Pemkab Tuban telah memerintahkan masing-masing camat untuk melakukan pengawasan dan pengecekan terkait kualitas beras PPKM sebelum didistribusikan ke masyarakat Harapannya, kualitas beras jenis medium tetap terjaga dan layak konsumsi buat masyarakat.

“Pengawasan melalui pak Camat dimasing-masing wilayah. Dan harapan kedepan beras PPKM layak konsumsi meski penugasannya kualitas medium,” terang Eko Julianto.

Pemberitaan sebelumnya, paket bansos sembako beras PPKM dikeluhkan keluarga penerima manfaat (KPM) Kabupaten Tuban. Pasalnya, kualitas beras medium dari Kemensos itu tak layak konsumsi dan ada kutunya bercampur butiran beras.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dijadikan Pakan Ayam

Paket beras tak layak konsumsi itu dirasakan sejumlah masyarakat yang tinggal di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban, Sabtu (14/8/2021). Kemudahan beras tersebut rencananya akan digunakan sebagai pakan ayam jika tidak segera diganti karena kualitasnya jelek.

“Kalau tidak diganti ya dijadikan pakan ayam saja, karena dimasak tak enak," ungkap Yaswi, salah satu warga yang menerima bantuan beras PPKM itu.

Hal sama juga disampaikan Purwani. Ia mengaku mengambil bansos PPKM berupa paket 10 kilogram beras di balai desa setempat pada hari Jumat 13 Agustus 2021 kemarin. Beras dari pemerintah pusat itu dikemas menggunakan karung warna putih bertuliskan Beras Bulog Medium.

“Baru kemarin saya ambil di Balai Desa. Berasnya jelek sekali," tambah Purwani, salah satu ibu rumah tangga asal desa setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya