Liputan6.com, Tuban - Rencana pembangunan gedung DPRD Tuban yang baru senilai Rp 28 miliar gagal. Usulan rencana pembangunan gedung tidak dilanjutkan karena situasi pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Kita pending dulu karena masa pandemi Covid-19 belum selesai,” ungkap Ketua DPRD Tuban Miyadi, Jumat (3/9/2021).
Menurutnya, usulan rencana pembangunan gedung baru tersebut berada di lahan kosong sebelah utara gedung dewan. Keberadaan gedung baru itu awalnya akan digunakan sebagai media center, ruang paripurna, dan lain sebagainya.
Advertisement
“Ternyata usulan kami tidak mungkin kita laksanakan karena membutuhkan anggaran besar,” tambah Ketua DPC PKB Tuban ini.
Ia menjelaskan, berdasarkan Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh konsultan perencana untuk rencana pekerjaan bangunan gedung dewan di sebelah utara itu menghabiskan biaya sekitar Rp 28 miliar. Tetapi, untuk sekarang tidak dilanjutkan karena tidak etis jika membangun gedung dengan anggaran tersebut di masa Pandemi Covid-19.
“Bagi saya, kalau ini saya lanjutkan tidak etis. Di masa pandemi Covid-19 ini saya harus membangun seperti itu nanti sorotan masyarakat seperti apa, saya juga berfikir begitu,” ujarnya.
Meskipun tak terealisasi, Miyadi menjelaskan dewan mengusulkan anggaran untuk renovasi ruang paripurna DPRD Tuban. Kemudian ruang belakang dewan yang nantinya digunakan sebagai tempat badan anggaran (Banggar) dan badan musyawarah (Banmus) dewan.
Alasan merenovasi itu karena keberadaan AC dan mikrofon yang ada di dalam ruang paripurna kurang berfungsi maksimal. Sehingga perlu diperbaiki dengan tujuan ketika ada rapat menjadi nyaman.
“Harus diperbaiki semua biar dalam rapat nyaman,” jelas politisi senior kelahiran Kabupaten Bojonegoro.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rahasiakan Anggaran Renovasi
Anggaran untuk renovasi ruang paripurna tersebut telah ditetapkan di Perubahan APBD Tuban tahun ini. Namun, Miyadi enggan menyebut berapa nominal uang rakyat yang digelontorkan untuk merenovasi ruangan tersebut dengan berdalih tidak tahu.
“Pagunya saya kurang tahu persis, nanti tanya Sekwan,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan Sekwan DPRD Tuban Sri Hidayati. Ia ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp juga tidak hafal berapa anggaran yang disiapkan untuk renovasi tersebut.
“Mboten (tidak) hafal mas, data di kantor,” ungkap Sekwan melalui pesan singkat.
Advertisement