Liputan6.com, Malang - Sejumlah warga Kota Malang yang tergabung dalam Jaringan Aliansi Aktivis Malang Raya (Jaamara) mengkritik aksi wali Kota Malang Sutiaji dan rombongan goewesnya yang menerobos masuk Pantai Kondang Merak saat PPKM.
Para aktivis Jaamara meruwat Balai Kota Malang dan membawa berbagai poster hingga tumpeng tolak bala di depan Balai Kota Malang. Adapun salah satu poster yang dibentangkan, yakni bertuliskan "Wali Kota Malang Raja Sensasi".
"Jadi kenapa kita membawa tumpeng di depan Balai Kota Malang, ini istilahnya meruwat perilaku dari Bapak Wali Kota. Hal tersebut dikarenakan, selama ini cukup kita ketahui kontroversi-kontroversi beliaunya yang sering membuat gaduh warga Malang," ujar Koordinator Aksi Ruwatan Dani Agung Prasetyo, Selasa (21/9/2021).
Advertisement
Pihaknya pun menuntut Wali Kota Malang meminta maaf terbuka kepada masyarakat Malang Raya, karena telah membuat gaduh dan tak memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya.
"Kami mendoakan masyarakat Malang Raya, khususnya Kota Malang semoga tidak kena balak. Semoga selamat sehat disaat pimpinan dholin dan punya kebiasaan bersenang-senang ditengah penderitaan rakyat," ungkapnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Usut Tuntas
Dani juga meminta pemerintah pusat mengusut tuntas dugaan pelanggaran PPKM dan Protokol Kesehatan yang dilakukan Wali Kota Malang bersama rombongan agar bisa menjadi pembelajaran untuk masyarakat luas.
"Stop perilaku-perilaku yang membuat gaduh dan melakukan pembohongan-pembohongan publik," tandasnya.
Sebagai informasi, viralnya kegiatan tersebut dilakukan oleh Wali Kota Malang bersama rombongan yang melakukan Gowes dan masuk ke Pantai Kondang Merak pada Minggu (19/20/2021).
Advertisement