Liputan6.com, Surabaya - Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (UB) Malang, membuat kreasi krim anti-jerawat dengan bahan kulit durian.
Nur Khasanah, anggota tim pembuat krim antijerawat mengatakan, kulit durian mengandung senyawa antibakteri seperti flavonoid, saponin, tannin, terpenoid, dan alkaloid serta memiliki kemampuan menghambat tumbuhnya jerawat.
“Krim antijerawat berbahan dasar limbah kulit buah durian ini lebih efektif dengan daya hambat sebesar 18,1 mm dibandingkan produk di pasaran yang mengandung tree tea oil dengan daya hambat 15,8 mm," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (9/10/2021).
Advertisement
Ia mengatakan, krim anti-jerawat berbahan kulit durian diolah menggunakan teknologi nanoemulsi.
“Teknologi nanoemulsi yang terdiri dari fase minyak dan air dengan ukuran droplet kurang dari 200 nm serta luas permukaan yang besar, ini dapat memberikan efek hidrasi, sehingga meningkatkan permeabilitas kulit dalam penetrasi obat dan mengurangi risiko peradangan jerawat," ia memaparkan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Teknik Mikrofluidasi
Anggota tim yang lain, Putri Ayu, menambahkan bahwa teknik mikrofluidasi dipilih untuk mendukung penggunaan teknologi nanoemulsi guna menghasilkan krim antijerawat dengan kemampuan penetrasi yang lebih baik.
Ia menjelaskan, krim antijerawat dibuat menggunakan ekstrak kulit buah durian, yang didapat dengan memotong dan membersihkan kulit durian, memasukkannya ke dalam oven dengan suhu 60 derajat Celsius selama 2Ă—24 jam, serta menghaluskan, mengayak, dan mengesktraksinya.
Advertisement