Selain Tupperware, Merek Dunia Ini Angkat Kaki dari Indonesia

Tupperware bukan satu-satunya perusahaan yang menyerah dengan pasar Indonesia. Sebelumnya terdapat beberapa perusahaan lain yang juga lebih dulu menutup operasionalnya di Indonesia.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 14 Apr 2025, 14:15 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2025, 14:15 WIB
Tupperware
Inspirasi penyajian masakan lebaran dengan Tupperware Gourmet Servers. (Dok. Tupperware)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tupperware resmi menghentikan aktivitas bisnis di Indonesia setelah 33 tahun menemani keluarga di Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut menyatakan alasan penghentian bisnis di Indonesia merupakan keputusan induk perusahaan.

"33 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam kurun waktu itu, Tupperware telah menjadi bagian dari dapur, meja makan, dan momen berharga keluarga Indonesia," ungkap manajemen Tupperware dikutip dari akun Instagram resmi Tupperware @tupperwareid, dikutip Senin (14/4/2025).

"Setiap perjalanan pasti memiliki akhir. Perjalanan luar biasa kami bersama keluarga Indonesia kini tiba di penghujung jalan. Tupperware Brands Corporation telah memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya di sebagian besar negara, termasuk Indonesia," lanjut akun tersebut.

Adapun penghentian operasional bisnis tersebut sudah dilakukan sejak 31 Januari 2025.

Selanjutnya, Tupperware menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia karena sudah menjadi bagian dari perjalanan bisnis perusahaan.

"Kenangan selama 33 tahun ini akan selalu menjadi bagian dari cerita indah kami. Terima kasih telah menjadikan Tupperware lebih dari sekedar produk, anda telah membuatnya menjadi bagian dari keluarga, momen, dan cerita yang penuh makna," ujar Tupperware.

Ternyata, Tupperware bukan satu-satunya perusahaan yang menyerah dengan pasar Indonesia. Sebelumnya terdapat beberapa perusahaan lain yang juga lebih dulu menutup operasionalnya di Indonesia.

Dirangkum Liputan6.com, berikut ini sejumlah perusahaan atau merek internasional yang angkat kaki dari Indonesia:

 

7-Eleven

Sevel Tutup
Warga memasuki kawasan gerai 7-Eleven di kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Sabtu (24/6). Penutupan seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia akan dilakukan 30 Juni 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

PT Modern Sevel Indonesia, pengelola gerai 7-Eleven, menutup operasinoal di Indonesia pada Juni 2017. saat itu,  7-Eleven mencatat ada sekitar 1.300 pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penghentian operasi bisnis ritel convenience store.

Sebelumnya, manajemen PT Modern Internasional Tbk yang membawa 7-Eleven ke Indonesia dari pusatnya di Jepang menginformasikan per 30 Juni 2017, seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT Modern Sevel Indonesia yang merupakan salah satu entitas anak perseroan akan menghentikan kegiatan operasional.

Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya mengatakan, penutupan seluruh gerai karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven.

Namun, faktor lain mencuat. Salah satunya, batalnya rencana transaksi material perseroan atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store di Indonesia dengan merek waralaba 7-Eleven beserta aset yang menyertainya oleh PT Modern Sevel Indonesia. Transaksi kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia batal karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan.

"Hal-hal material yang berkaitan dan yang timbul sebagai akibat dari pemberhentian operasional gerai 7-Eleven ini, akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku dan akan diselesaikan secepatnya," ujar dia.

Uber

20160524-Inilah Pesaing Baru Ojek Online di Indonesia
Seorang warga memegang helm Uber usai melakukan pendaftaran menjadi pengemudi Uber di Jakarta, Selasa (24/5). Antusias warga untuk mendaftat ojek Online masih sangat besar bila dilihat dari jumlah pendaftar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Uber resmi angkat kaki dari Indonesia pada 2018 lalu, setelah menyerahkan seluruh bisnisnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kepada Grab. Hal ini terjadi karena Uber tidak mampu bersaing dengan Grab dan Gojek di pasar Indonesia.

Uber, yang merupakan perusahaan ride-hailing asal Amerika Serikat, memutuskan untuk fokus pada pasar-pasar utama mereka di negara lain, dan menyerahkan bisnis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, ke tangan Grab sebagai bagian dari akuisisi. Sebagai gantinya, Uber mendapatkan 27,5% saham Grab.

Persaingan yang ketat antara Uber dengan Grab dan Gojek di Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang mendorong Uber untuk menarik diri. Selain itu, Uber juga menghadapi tantangan regulasi yang ketat terkait taksi konvensional, pajak, dan perizinan di Indonesia.

Chevrolet

Chevrolet Trax
Chevrolet Trax (Istimewa)... Selengkapnya

General Motors (GM), menghentikan penjualan Chevrolet di pasar domestik Indonesia, akhir Maret 2020. Lima tahun lalu, Chevrolet gencar mencari cara menghabiskan stok mobil di dealer resmi, salah satunya memberikan diskon cukup besar.

Alasan GM hengkang dari Indonesia karena GM tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan. Pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing juga jadi penyebab lainnya.

Meski begitu, GM akan tetap memberikan pelayanan kepada pelanggan Chevrolet dalam bentuk layanan garansi dan purnajual.

Pepsi

Minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat (AS) Pepsi dipastikan hengkang dari Indonesia per 10 Oktober 2019.

Juru bicara (Jubir) PepsiCo mengatakan Pepsi mengakhiri kiprahnya di pasar Indonesia. Alasanya, masa kontrak PepsiCo Inc dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) telah habis pada tanggal tersebut. Keduanya juga telah sepakat untuk tidak melanjutkan kerja sama lagi.

"Efektif mulai 10 Oktober 2019, AIBM tidak akan memproduksi, menjual, atau mendistribusikan produk PepsiCo," ujar Jubir PepsiCo, Rabu (2/10/2019).

Pihaknya pun berharap PepsiCo dapat kembali berusaha di pasar tanah air melalui sejumlah produk unggul lainnya dari perusahaan.

"PepsiCo berharap bisa kembali ke pasar Indonesia dengan merek-merek ternama kami seperti Pepsi, Miranda, 7up dan Mtn Dew di masa yang akan datang," tegas dia.

Nikon

Nikon Coolpix W150
Nikon Coolpix W150. Dok: ndtv.com... Selengkapnya

Nikon Corporation resmi menutup operasi anak usaha di Indonesia yaitu PT Nikon Indonesia pada 2022.

Dalam sebuah unggahan pada akun Instagram resmi @nikonindonesia, Rabu (21/10/2020), perusahaan optik asal Jepang ini menyatakan akan resmi berhenti beroperasi mulai Kamis, 22 Oktober 2020.

Setelah hampir 8 tahun perjalanan Nikon Indonesia, kami informasikan bahwa hari ini tanggal 21 Oktober 2020 adalah hari terakhir Imaging Division PT Nikon Indonesia beroperasi di Indonesia.

"Akan tetapi, kami akan tetap memberikan layanan dan support terbaik kepada para pengguna Nikon di Indonesia dengan mengintegrasikan seluruh kegiatan sales, marketing dan service ke PT. Alta Nikindo selaku distributor resmi Nikon di Indonesia," tulis akun tersebut.

"Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasamanya yang membuat Nikon menjadi salah satu brand fotografi terpercaya di Indonesia," 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya