Teka-Teki Situs Watucukur Jombang Mulai Terpecahkan

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim sudah meneliti situs yang berada di di tengah perkebunan tebu Dusun Penanggalan, Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang ini selama 10 hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2021, 18:59 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi di Jombang
Ilustrasi di Jombang (Photo by anncapictures on Pixabay)

Liputan6.com, Surabaya- Teka-teki situs Watucukur yang berada di Jombang pelan-pelan mulai terpecahkan. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim sudah meneliti situs yang berada di di tengah perkebunan tebu Dusun Penanggalan, Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang ini selama 10 hari.

Arkeolog BPCB Jatim menggali area seluas 15x15 meter persegi di kawasan itu sejak 7 sampai 16 Oktober 2021.  Target ekskavasi  BPCB Jatim adalah menampakkan denah, bentuk, dan ukuran situs Watucukur.

Situs Watucukur di Jombang terdiri dari tiga struktur berbentuk bujur sangkar yang semakin ke tengah semakin kecil dan memusat atau konsentris. Struktur paling luar atau yang paling besar mempunyai ketebalan 120 sentimeter dengan tinggi 49 sentimeter.

Panjang bagian utara 11,6 meter, selatan 11,47 meter, timur 11,46 meter dan barat 11,56 meter. Bangunan ini mengelilingi struktur yang lebih kecil atau struktur kedua. Struktur kedua terpisah 82 sentimeter dari struktur paling luar.

Bangunan kedua juga berbentuk bujur sangkar dengan ketebalan tembok 87 sentimeter dan tinggi 49 sentimeter. Panjang struktur sisi utara 7,53 meter, selatan 7,4 meter, barat 7,5 meter dan timur 7,43 meter.

Struktur kedua mengelilingi bangunan paling kecil yang juga berbentuk persegi. Bangunan tengah ini terpisah 105 sentimeter dari struktur kedua.

Struktur tengah situs Watucukur di Jombang ini berukuran 350x350 sentimeter, tebal 58 sentimeter dan tinggi sembilan lapis bata merah. Bangunan dari bata merah kuno ini mengelilingi sebuah lubang berukuran 240x240 sentimeter dengan kedalaman 118 sentimeter.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Situs Hindu

"Kami temukan sebuah yoni, biasanya berpasangan dengan lingga. Namun, belum kami temukan. Yoni sendiri identik sebagai tempat suci persembahan bagi umat Hindu," ujar Ketua Tim Ekskavasi Situs Watukucur BPCB Jatim, Muhammad Ichwan, seperti yang dikutip dari TIMESIndonesia, Sabtu (16/10/2021).

Pada sudut tenggara di atas struktur kedua terdapat sebuah batu yoni dengan dimensi panjang 100 sentimeter, lebar 100 sentimeter dan tinggi 96,5 sentimeter. Terdapat lubang tempat batu lingga tepat di tengah permukaan yoni. Lubang ini berukuran 25,5 x 25,5 sentimeter dan sedalam 49 sentimeter.

Batu lingga dan yoni identik dengan Hindu beraliran Siwa. Dari aspek Siwaistis, Lingga representasi Dewa Siwa laki-laki, sedangkan yoni representasi Dewi Parwati perempuan. Menyatunya laki-laki dan perempuan melambangkan kesuburan.

Menurut Ichwan, situs Watucukur mempunyai nilai penting untuk ilmu pengetahuan, kebudayaan dan pariwisata. Oleh sebab itu, BPCB Jatim akan melakukan upaya pemugaran dan pelindungan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya