BPBD: 1.668 Warga Terdampak Banjir Jember

Sementara di Kecamatan Panti, ia melanjutkan, banjir bandang menyebabkan dua orang terseret arus sungai di Desa Kemiri dan satu orang meninggal dunia di Desa Suci.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2022, 21:14 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 21:14 WIB
Banjir Jember
Banjir susulan yang melanda Jember, Jawa Timur, merendam 25 desa dan dua pesantren, serta merusak tiga jembatan. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jember - Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo menyatakan, banjir yang melanda beberapa wilayah Jember menyebabkan setidaknya 440 rumah tergenang dan berdampak pada 1.668 warga.

Ia memerinci banjir berdampak pada 392 rumah yang dihuni oleh 1.496 orang, termasuk 18 balita dan 15 orang lanjut usia, di Kelurahan Kaliwates, Sempursari, dan Mangli di Kecamatan Kaliwates.

Banjir bandang juga menyebabkan mushala, tempat usaha, dan jalan perumahan tergenang di Kecamatan Kaliwates. "Serta ada dua warga yang mengungsi ke rumah saudaranya (karena banjir)," katanya.

"Di wilayah Kecamatan Rambipuji banjir berdampak pada 48 rumah yang dihuni oleh 172 orang dan dua mushala di Desa Rambipuji dan Desa Rambigundam," ujarnya, Senin (10/1/2022), dikutip dari Antara.

Sementara di Kecamatan Panti, ia melanjutkan, banjir bandang menyebabkan dua orang terseret arus sungai di Desa Kemiri.

Luapan Sungai

Heru mengemukakan, banjir bandang yang terjadi di wilayah-wilayah kecamatan itu terjadi karena hujan lebat menyebabkan air meluap dari Sungai Semangir.

"Sungai Semangir tidak bisa menampung debit air, sehingga meluap ke permukiman warga dengan ketinggian air 100 sampai 130 cm dengan membawa material lumpur," katanya.

Menurut Heru, pada Minggu (9/1) malam banjir sudah mulai surut. Aparat BPBD bersama anggota TNI dan Polri  akan membantu membersihkan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir pada Senin pagi.

"Dapur umum juga disiagakan di Kantor Kecamatan Kaliwates untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak banjir bandang," kata Heru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya