Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 26 kabupaten/kota di Jatim masuk kategori level satu PPKM berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 21 Januari 2022 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedagri) Nomor 5 tahun 2022.
Sementara 11 kabupaten/kota lainnya, masuk kategori level dua. Hanya satu kabupaten di Jatim yang masuk kategori level tiga.
Baca Juga
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga disiplin protokol kesehatan dan juga mempercepat vaksinasi bagi yang belum mendapatkan suntikan sama sekali ataupun yang belum lengkap dosis vaksinnya," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis (27/1/2022).
Advertisement
Khofifah percaya bahwa perisai untuk melawan varian omicron adalah prokes dan vaksinasi.
"Prokes penting untuk selalu diterapkan, jangan sampai lengah, ini perisai pertama. Begitu juga vaksin, akan menjadi perisai lapis keduanya," ucapnya.
Khofifah menjelaskan, varian baru Omicorn ini harus ditangani secara komperhensif tanpa menimbulkan kepanikan dan keresahan ditengah tengah masyarakat.
Terlebih, bedasarkan prediksi dari Menko Marves dan Menkes RI kemungkinan terdapat lonjakan dari mulai pertengahan Februari sampai Maret atau 65 hari dari pernyataan Menkes pada 16 Januari 2022.
"Bagaimana seluruh elemen di Jawa Timur ini bekerja sama untuk menangani varian omicron secara komprehensif, waspada dan siaga tanpa menyebabkan kepanikan di masyarakat," ungkapnya
26 Kasus Omicron di Jatim
Berdasarkan data Institute of Tropical Disease (ITD) Unair per 22 Januari 2022 tercatat ada 26 kasus omicron yang tersebar di tujuh kabupaten/kota di Jatim. Sedangkan untuk prosentase tracing di Jatim berada dalam kategori memadai yakni 15,16 tiap satu kasus.
"Meski tren kasus Covid-19 di Jatim mengalami kenaikan, Bed Occupancy Rate (BOR) cenderung tidak mengalami kenaikan yakni 1,99 persen," ucapnya.
Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, terus menyiagakan fasilitas kesehatan seperti konversi Tempat Tidur (TT) 30-40 persen dari total kapasitas Rumah Sakit.
"Penataan sistem rujukan dan pemantauan isoman dengan pemanfaatan telemedicine juga dioptimalkan. Selain itu, pemenuhan SDM dan Logistik baik APD, Oksigen hingga Alkes serta pencatatan dan pelaporan data terus disiapkan," ujarnya.
Advertisement