Pemkot Surabaya Bagikan 350 Kilogram Ikan untuk Warga Berpenghasilan Rendah

Hasil panen ikan bandeng di lahan budidaya perikanan milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya dibagikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2022, 10:10 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 10:10 WIB
Penjualan Ikan Bandeng Jelang Imlek di Pasar Petak Sembilan
Pedagang menunjukan ikan bandeng di Pasar Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Senin (31/1/2022). Ikan bandeng banyak dibeli jelang Imlek sebagai hidangan saat perayaan Tahun Baru masyarakat Tionghoa itu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya berhasil memanen 350 kilogram Ikan Bandeng. Panen didapat dari lahan budidaya perikanan milik mereka sendiri seluas 1,5 hektar.

Hasil panennya pun dibagikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang ada di Kecamatan Krukut. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, pembagian Ikan Bandeng ini dipusatkan di masing-masing kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Rungkut.

“Masing-masing Kepala Keluarga (KK) MBR, mendapat 1 - 1,5 kilogram. Jadi, pembagian ini disesuaikan dengan lahan yang dimiliki pemkot. Kalau lahannya tambak Ikan Bandeng seperti ini, kita bagikan Ikan Bandeng, kalau lahannya digunakan budidaya Ikan Lele, maka dibagi Ikan Lele. Begitu seterusnya,” kata Antiek, Sabtu pagi (12/2/2022).

Ikan Bandeng dibagikan ke enam kelurahan diantaranya Kelurahan Penjaringansari, Rungkut Kidul, Kali Rungkut, Wonorejo, Kedungbaruk dan Medokanayu.

Antiek menjelaskan, pengelolaan tambak Ikan Bandeng ini juga melibatkan warga berpenghasilan rendah. Sementara itu, DKPP bertugas membantu pendampingan, seperti memberikan bibit ikan, pakan ikan, pendampingan dan perawatannya.

Setelah panen, maka hasilnya dapat dinikmati kembali oleh warga MBR yang tinggal tak jauh dari lahan tersebut.

“Ada yang lahannya dikelola langsung oleh MBR, ada yang dikelola bersama oleh pemkot juga warga MBR. Ada lahan yang digunakan untuk tanaman juga. Oleh karena itu, masyarakat MBR, stunting dan lanjut usia (lansia) yang ada di sekitar lahan pemkot, dapat merasakan manfaatnya,” jelas Antiek.

Para petugas DKPP Surabaya tampak antusias menjaring Ikan Bandeng di Tambak Wonorejo. Dengan menggunakan seser, satu persatu ikan terjaring dan dimasukkan ke dalam kotak berwarna oranye. Setelah itu, ikan ditimbang ke dalam keranjang.

Setelah semua ikan terkumpul, kemudian ditimbang lagi dan dibungkus menggunakan kantong plastik, lalu dimasukkan ke dalam kotak styrofoam. Lantas ikan-ikan ini dikirim ke enam kantor kelurahan yang ada di Wilayah Kecamatan Rungkut, menggunakan mobil.

“Setiap kelurahan dapat 60 - 70 Kilogram. Sehingga nantinya RT/RW memanggil satu persatu warga MBR di wilayahnya untuk mengambil Ikan Bandengnya. Ini yang pertama kali kita bagikan, karena Ikan Bandeng itu baru bisa dipanen setelah tujuh bulan,” ungkapnya.

Sementara itu, di Kelurahan Wonorejo warga tampak antre mengambil hasil panen Ikan Bandeng yang akan dibagikan. Seperti yang dijelaskan oleh Kepala DKPP Surabaya, Antiek Sugiharti, setiap warga MBR mendapat jatah 1 - 1,5 kilogram.

Menurut Hidayah, warga Wonorejo Rungkut Gang 4 No. 5 RT 01/ RW 01 mengaku senang, setelah menerima hasil panen Ikan Bandeng dari Pemkot Surabaya. “Tadi dapat informasi dari Pak RT, disuruh datang ke kelurahan, bawa KTP. Alhamdulillah, dapat tiga ekor Bandeng, bisa dibuat masak di rumah,” ujar Hidayah.

Selain Hidayah, juga ada ibu-ibu paruh baya Dias dan Bu Dadang, mereka berdua adalah warga Kelurahan Wonorejo. Keduanya mengaku senang, setelah menerima hasil panen Ikan Bandeng dari Pemkot Surabaya.

“Terima kasih, nanti buat masak. Terima kasih juga buat Pak Eri (Wali Kota Eri Cahyadi). Alhamdulillah, Pak Eri orang yang baik, mudah - mudahan diangkat derajatnya dan rezekinya. Suami saya lagi sakit dan tidak kerja, saya sangat berterima kasih,” pungkas Dias.

Simak juga video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya