Liputan6.com, Surabaya Kebijakan pemerintah terkait pelonggaran aktivitas disambut baik oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pengurus Daerah Jawa Timur.
Ketua Umum HIPMI Badan Pengurus Daerah Jatim, Rois Sunandar menyebut, kebijakan pelonggaran itu merupakan momentum baik untuk kemblai menggenjot perekonomian.
Baca Juga
"Pemerintah telah menerbitkan kebijakan pelonggaran aktivitas. Tentu ini menjadi momen positif untuk menggenjot perekonomian," kata Rois, dalam siaran persnya di Surabaya, Minggu (20/3/2022), dilansir dari Antara.
Advertisement
Terkait hal itu, kata Rois, HIPMI Jatim telah menyiapkan anggota serta program kerjanya yang mendukung pemerintah dalam memulihkan ekonomi tersebut.
Ditambahkannya, BPD HIPMI Jatim sebagai bagian dari pemangku kepentingan bidang ekonomi siap bergerak bersama mempercepat pemulihan ekonomi.
"HIPMI siap menyumbangkan tenaga, waktu, dan pemikiran guna mendorong pemulihan ekonomi. Kami yakin kebijakan ini akan melahirkan optimisme, sekaligus tantangan untuk bekerja keras," tuturnya.
Rois mengatakan, pemulihan ekonomi menjadi salah satu prioritas yang berjalan beriringan dengan pemulihan sektor kesehatan.
Dia berharap pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan dunia usaha terus berkolaborasi untuk mengakselerasi upaya-upaya membangkitkan ekonomi.
"Kami tetap optimistis bahwa pemulihan ekonomi bisa terus didorong saat ini. Semangat Jatim Bangkit harus terus digelorakan dan dibumikan melalui berbagai langkah bersama," ujar Rois.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gelar Forum Bisnis
Sebelumnya, kata Rois, HIPMI menggelar acara Forum Bisnis dalam sidang Pleno yang digelar di Bali dengan tema "Kolaborasi Pengusaha Muda dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca-Pandemi".
Dalam Pleno itu, HIPMI mengundang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebagai salah satu nara sumbernya.
Sigit meminta kepada seluruh pengurus maupun anggota HIPMI untuk mengawal serta mendukung seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah pandemi COVID-19.
“Menjadi tantangan untuk sama-sama mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2022. Memang betul-betul harus kita jaga, agar terus bisa tumbuh di atas angka lima persen. Karena menjadi syarat kita, bisa terlepas dari yang biasa disebut Middle Income Trap,” kata Sigit, dalam acara itu.
Advertisement