Kuliner Istimewa di Festival Pecel Pincuk Kota Madiun, Rasanya Berani Diadu

Keunggulannya terletak pada bumbu sambal pecelnya yang menjadi ciri khas tersendiri. Hal itu layaknya ikon kuliner gudeg yang hanya dikenal sebagai asli Yogyakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2022, 23:00 WIB
Pecel Pincuk Boma
Pecel pincuk Boma disukai berbagai dari berbagai kalangan, termasuk artis (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Madiun - Bagi masyarakat Indonesia secara umum, kuliner nasi pecel identik dengan makanan khas Jawa. Namun, bagi warga Kota Madiun, kuliner berbahan dasar bermacam sayur-mayur ini adalah makanan favorit mereka.

Menu sayur yang disiram dengan sambal kacang tanah bercita rasa khas, serta ditemani aneka lauk pendamping tersebut, bahkan kini tidak hanya jadi kuliner favorit warga Kota Madiun saja, melainkan juga disukai masyarakat luas.

Sebagai makanan yang punya rasa unik dan berkarakter, tak heran banyak daerah yang mengklaim pecel sebagai kuliner daerah mereka. Namun, sepincuk nasi pecel Kota Madiun ini, sulit ditandingi oleh pecel dari daerah lain. Rasanya maknyus, berani diadu.

Keunggulannya terletak pada bumbu sambal pecelnya yang menjadi ciri khas tersendiri. Hal itu layaknya ikon kuliner gudeg yang hanya dikenal sebagai asli Yogyakarta.

Guna mengangkat keunikan sambal pecel asli Kota Madiun, Pemerintah Kota Madiun menggelar Festival Pecel Pincuk sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan nasi pecel sebagai kuliner daerah Kota Madiun yang khas dan wajib dilestarikan.

"Nasi Pecel Madiun harus dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di Madiun tapi juga luar Madiun. Kegiatan ini merupakan salah satu cara mewujudkannya," ujar Wali Kota Madiun Maidi di sela kegiatan Festival Pecel Pincuk, dilansir dari Antara, Rabu (11/5/2022).

Menurut Wali Kota Maidi, nasi pecel Kota Madiun sangat khas dan beda dengan daerah lainnya. Karena itu harus dijadikan ikon, baik bumbu sambal pecelnya, isian sayurannya, hingga lauknya.

Nasi pecel asal Kota Madiun begitu khas dengan sayuran rebusnya berupa daun kenikir, daun pepaya, daun bayam, kecambah, bunga turi, krai, tuntut, dan lalapan lamtoro serta daun kemangi. Selain itu, dilengkapi rempeyek, kering tempe, serta serundeng kelapa. Lauknya, bisa dipilih telur goreng, tempe goreng, bakwan, empal daging, ati, ampela, satai telur puyuh, dan lainnya sesuai selera.

Untuk sambalnya, pecel Madiun ditambahkan daun jeruk purut. Sedangkan daerah lain biasanya ditambahkan kencur. Dominan daun jeruk purut tersebut memberikan rasa yang lebih segar. Selain itu, gula yang digunakan di sambal pecel Madiun adalah gula Jawa, sedangkan daerah lain memakai gula pasir.

"Jadi rasanya lebih mantap. Ciri khas ini yang harus dipertahankan. Yang kangen dengan pecel asli Madiun, biar langsung datang ke sini," kata Maidi.

Bak gayung bersambut, Festival Pecel Pincuk yang digelar pemkot di bekas lapangan tenis depan kantor Bakorwil I Madiun Jalan Pahlawan Kota Madiun pada tanggal 3-8 Mei 2022, sukses memikat pengunjung.

Ribuan pengunjung, baik pemudik, wisatawan, maupun warga lokal, memadati lokasi yang akan dijadikan sebagai Pahlawan Bisnis Center tersebut untuk mencicipi nikmatnya pecel pincuk asli Kota Madiun.

"Menyambut tamu-tamu yang datang di Kota Madiun, kami memberikan suguhan Festival Pecel Pincuk," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun Agus Purwowidagdo. Terdapat 15 stan yang tersedia pada festival itu. Mereka merupakan UMKM sambal pecel binaan Pemkot Madiun yang terseleksi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Ada Musik Jazz dan Keroncong

Pecek pincuk Boma
Pecel pincuk Boma di kawasan RS Fatmawati ramai dikunjungi pembeli (Liputan6.com/Komarudin)

Setiap hari kegiatan tersebut dikunjungi ribuan orang yang ingin menikmati kelezatan makanan khas Kota Madiun nasi pecel. Bahkan, terdapat menu inovasi dalam agenda tersebut yang menjadi primadona, yakni menu nasi pecel porang dan rawon pecel.

Salah satu pengunjung dari Kota Probolinggo, Retno Yulianingrum, mengaku tertarik datang dan mencicipi pecel khas Kota Madiun itu.

"Ke Kota Madiun niatnya mau silaturahmi dengan saudara. Lalu dapat info di grup keluarga kalau ada festival pecel pincuk, langsung kita ke sini. Saya suka sambal pecel yang dipadukan dengan nasi porang. Baru tahu itu dan rasanya enak," kata Retno.

Sekretaris Disbudparpora Kota Madiun Sri Marhaendra Datta menyatakan Festival Pecel Pincuk berhasil menjadi magnet wisatawan di Kota Madiun pada musim libur Lebaran tahun 2022.

Sajian pecel pincuk dari belasan pedagang UMKM tersebut selalu habis setiap harinya. Menariknya, kebanyakan pengunjung berasal dari luar kota yang sedang mudik di Kota Madiun dan sekitarnya.

"Kami targetkan setiap hari harus habis. Pecel yang tersisa akan dibeli panitia untuk dibagikan ke warga. Tetapi jumlahnya tidak banyak. Seperti kemarin, dari para pedagang hanya tinggal menyisakan sepuluh porsi," kata Sri Marhaendra Datta.

Marhaendra menyebut lokasi festival pecel di Pahlawan Bisnis Center (PBC) selalu penuh pengunjung, baik pagi maupun malam. Pihaknya bahkan sampai menambah karpet untuk tempat duduk pengunjung karena meja dan kursi yang disediakan panitia telah penuh.

Setidaknya, ada 12 meja dengan puluhan kursi yang disiapkan. Itu belum termasuk kursi taman yang juga dibawa ke lokasi.

"Kebanyakan dari daerah sekitar. Bahkan, kemarin ada teman saya dari Papua yang juga berkunjung. Kebetulan memang sedang mudik di Jawa Timur," katanya.

Dia menambahkan adanya hiburan musik yang setiap hari selalu berganti menambah daya tarik tersendiri. Mulai dari grup musik keroncong, jazz, angklung, dan lain sebagainya. Pihak panitia dari Disbudparpora Kota Madiun juga menyediakan spot menarik di lokasi tersebut yang bisa dimanfaatkan pengujung untuk berswafoto.

 

Jumlah Permintaan Barang

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Madiun selama libur Lebaran 2022, disambut hangat Wali Kota Maidi. Peningkatan tersebut dilihat dari indikator produksi sampah di Kota Madiun yang naik sekitar 30 persen dari biasanya 110 ton.

Hal tersebut bisa diartikan tingkat konsumsi masyarakat meningkat. Peningkatan volume sampah tersebut tentu dipengaruhi banyaknya wisatawan yang berkunjung.

"Orang datang itu kan tentunya belanja. Apa yang mereka beli ini sebagian pasti meninggalkan sampah," kata Wali kota Maidi.

Indikator lainnya dilihat dari jumlah permintaan barang. Permintaan barang kebutuhan juga meningkat. Selain itu, kemacetan lalu lintas hingga keramaian di sejumlah titik destinasi wisata di Kota Madiun juga bisa menjadi indikator.

Pihaknya terus berupaya untuk menggelar agenda menarik di Kota Madiun yang bertujuan mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan dan juga perekonomian warga lokal. Tentu, kegiatan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, utamanya pemakaian masker yang benar dan penyediaan fasilitas pencuci tangan.

"Setelah ini kita gas (pacu) lagi. Kota ini ladangnya di jasa dan perdagangan. Karenanya, kita harus menarik dulu agar orang datang," kata Wali Kota Maidi.

Selain akan menggelar aneka kegiatan menarik di waktu mendatang, Pemkot Madiun juga terus berbenah melakukan pembangunan guna mempercantik kondisi wajah kota setempat.

Saat ini, Pemerintah Kota Madiun sedang menyelesaikan pembuatan miniatur Menara Eiffel di Taman Sumber Umis yang terintegrasi dengan kawasan Pahlawan Street Center (PSC) di Kota Madiun.

 

Reviltalisasi Jalur Pedestrian

Keberadaan miniatur Menara Eiffel tersebut semakin melengkapi miniatur Patung Singa Merlion yang sudah ada megah di Taman Sumber Wangi serta miniatur Kabah dan replika rumah Eropa bergaya Tudor yang apik di Taman Sumber Umis.

Pemkot juga telah menganggarkan dana sebesar Rp11,6 miliar untuk merevitalisasi jalur pedestrian atau trotoar di sejumlah titik sebagai upaya lanjutan mengembangkan kawasan Pahlawan Street Center (PSC) guna mendukung perekonomian dan sektor pariwisata.

Selain itu, Pemkot Madiun juga sedang proses membangun dan mempercantik kawasan Jalan Bogowonto Kota Madiun menjadi ikon wisata kuliner berkonsep kereta api bekerja sama dengan dua BUMN di wilayah setempat, yakni PT INKA (Persero) dan PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun.

Wali Kota Maidi ingin dengan keberadaan wisata kuliner berkonsep kereta di Jalan Bogowonto tersebut semakin menguatkan image baru Kota Madiun sebagai kota tujuan wisata belanja dan kuliner.

Diharapkan semua itu semakin memperkaya pilihan tempat menarik di Kota Madiun yang dapat dikunjungi sebagai upaya pengembangan sektor pariwisata dan menjadi magnet wisatawan. Dengan demikian, ekonomi Kota Madiun bertumbuh dan masyarakat semakin sejahtera.

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya