Nelayan Teluk Pangpang Banyuwangi Dapat Pelatihan Basic Safety Training

Sekitar 90 nelayan Teluk Pangpang Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi mendapatkan pelatihan dalam Sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM) dan Surat Kapal Pas Kecil. Ini dilakukan sebagai upaya dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan di Banyuwangi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 22 Mei 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2022, 20:00 WIB
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto  (Tengah) menghadiri pelatihan SKK nelayan (Istimewa)
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto (Tengah) menghadiri pelatihan SKK nelayan (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Sekitar 90 nelayan Teluk Pangpang, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mendapatkan pelatihan Sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM) dan Surat Kapal Pas Kecil. Ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan di Banyuwangi.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto menyambut baik terselenggaranya Diklat Pemberdayaan Masyarakat khusus bagi nelayan di Teluk Pangpang Banyuwangi.

"Tentu ini suatu bentuk perhatian API Banyuwangi yang mau menjangkau nelayan dan peduli terhadap ruang laut di Banyuwangi," ujarnya di Banyuwangi, Sabtu (21/5/2022).

Saat ini, kata Dwi Yanto, pihaknya mendorong seluruh sektor dan pemangku kepentingan untuk membawa Banyuwangi mampu melakukan Rebound dengan semangat bergerak maju pulihkan ekonomi dan merajut harmoni setelah mengalami Pandemi COVID-19.

"Kolaborasi berbagai pihak dalam memajukan Banyuwangi memberikan pelayanan publik. Seperti halnya program ini yang tentunya sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas nelayan. Semoga dengan program ini, produktivitas nelayan makin meningkat," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt. Ahmad Hariri mengatakan digelarnya DPM ini merupakan hasil dari sosialisasi dalam kegiatan persiapan Seaplane Operation di wilayah Teluk Pangpang.

Pihaknya mendengar masih banyak nelayan yang tidak memiliki Surat Keterangan Keterampilan (SKK) Berlayar, Sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM) dan Surat Kapal Pas Kecil.

"Tentu kami sadar jika saudara-saudara kami para nelayan ini membutuhkan dukungan ini. Oleh karena itu kita gelar DPM ini," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Nelayan Berhak Mendapat SKK Berlayar

Pihaknya mengaku, selalu berkomitmen dalam upaya peningkatan SDM di sekitar API Banyuwangi.

“Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Teluk Pangpang dalam program-program pelatihan kerjasama dengan stakeholder terkait guna berpartisipasi dalam masyarakat sekitar yang beririsan langsung dengan kegiatan operasional Seaplane di Water Aerodrome Teluk Pangpang," pungkasnya.

Ditambahkan oleh Kepala KSOP Kelas III Tanjung Wangi Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting, pihaknya turut membantu peserta untuk mendapatkan sertifikasi kapal. Mengingat para nelayan tentunya sudah memiliki jam berlayar ataupun pengalaman yang tinggi.

"Bersinergi dengan API Banyuwangi, KSOP Kelas III juga akan memfasilitasi para peserta DPM mendapatkan sertifikasi kapal (Pass) sebagai langkah lanjutan dari kerjasama ini. Ini kita lakukan guna meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di Daerah Banyuwangi khususnya Teluk Pangpang yang juga terdapat Water Aerodrome API Pangpang milik API Banyuwangi," pungkasnya.

infografis journal
infografis journal 5 Film Horor Indonesia dengan Jumlah Penonton Terbanyak. (LIputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya