Liputan6.com, Kota Batu - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut pasar produk minuman kekinian sangat terbuka luas. Ia mengimbau para pelaku usaha tak ragu berinovasi menawarkan beragam racikan yang digemari konsumen.
Sandiaga mengatakan, minuman kekinian dengan beragam racikan sangat digemari generasi millenial dan Z. Secara persentase, generasi itu merupakan 55 persen dari populasi penduduk Indonesia sehingga terbuka potensi pasar yang sangat luas.
Baca Juga
“Karena itu harus selalu ada terobosan baru produk minuman kekinian,yang bisa menarik minat mereka (generasi milenial dan Z),” kata Sandiaga Uno dalam Entrepreneur Workshop dan Talkshow Minuman Kekinian di Balaikota Among Tani Kota Batu, Rabu, 29 Juni 2022.
Advertisement
Ia mencontohkan minuman kekinian dengan beragam racikan seperti es kopi, matcha, boba, milk tea dan beragam topping sampai berbahan dasar jahe sangat disukai hari ini. Karena itu, pelaku usaha tak perlu ragu mencoba berbagai inovasi.
Menurutnya minuman kekinian yang masuk sub sektor ekonomi kreatif memiliki potensi pasar yang sangat besar. Karena itu harus wirausahawan jeli dalam membaca, menghasilkan serta mengemas minuman kekinian sesuai selera pasar agar jadi penghasilan yang bagus.
“Kalau solusi yang pemerintah tawarkan adalah menggelar workshop minuman kekinian yang diminati pasar,” ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno juga mengajak seluruh anak muda mau menjadi wirausahawan muda dan bisa menciptakan lapangan kerja baru. Pemerintah sendiri punya target menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru sebagai salah satu solusi bagi masyarakat.
Ia menambahkan, Oke Oce Ina Makmur dan star up Smeshub mengajak Pemerintah Kota Batu bekerjasama mendampingi pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di kota ini. Khususnya memberi bekal terkait pemasaran digital, coaching clinic hingga cloud kitchen.
Perekonomian Kota Batu
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan pandemi Covid-19 sempat memukul industri pariwisata. Kondisi itu berdampak pada terpuruknya perekonomian di kota ini sampai minus 10 persen. Kini seiring situasi mulai membaik, perlahan perekonomian tumbuh menjadi 4,04 persen.
“Bahkan pertumbuhan perekonomian di Kota Batu melebihi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” kata Dewanti.
Ia mengapresiasi kegigihan Menparekraf dalam mendorong kreatitifas anak – anak muda. Termasuk dalam rupa memfasilitasi berbagai pelatihan dalam upaya meningkatkan daya saing dan mendorong munculnya para wirausahawan muda baru.
“Motivasi dan bekal ilmu merupakan suatu dukungan bagi agar anak-anak muda dan pelaku UMKM di Kota Batu dan Malang Raya bisa lebih terpacu berdaya saing,” ujar Dewanti.
Advertisement