Liputan6.com, Surabaya - Data korban meninggal tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema versus Persebaya, masih simpang siur. Terdapat dua versi berbeda antara Dinas Kesehatan Malang dengan BPBDÂ
Data Dinkes Malang pada Minggu (2/10/2022) sore, menyebutkan sebelumnya korban meninggal tercatat 130 orang. Namun, setelah dilakukan sinkronisasi, terdapat sejumlah data ganda. Dinkes pun mengkoreksi data meninggal akibat tragedi maut ini adalah 125 orang, dengan rincian 124 orang sudah teridentifikasi dan 1 orang belum.
Sejumlah korban meninggal tersebut berada di sejumlah rumah sakit di Malang.
Advertisement
Data Dinkes Malang kembali berubah pada Minggu malam. Jumlah korban meninggal menjadi 131 orang. Ini menjadi data terbaru yang dirilis oleh dinkes.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang kini menjadi 174 jiwa per pukul 10.30 WIB.
"Sementara itu, korban yang mengalami luka berat ada 11 jiwa dan luka ringan yaitu 298 jiwa," ujarnya, Minggu (2/10/2022).
Budi mengatakan, data ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai assesment Tim Dinkes Provinsi Jatim.
"Salain itu, ada delapan unit kendaraan polisi yang rusak berat akibat insiden itu. Dan fasilitas Stadion Kanjuruhan Malang rusak berat," ucapnya.
Budi menjelaskan, ada delapan rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk korban peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang.
"RSUD Kanjuruhan, RS. Wafa Husada, RSB. Hasta Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSUD Gondang Legi, RSUD Mitra Delima, dan RSU Wajak Husada," ujarnya.
Â
Â
Duka Cita Khofifah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan duka mendalam atas tragedi rusuh di Kanjuruhan Malang usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
"Jatim berduka, dunia olahraga berduka, Indonesia berduka. Semoga yang wafat diterima disisi Allah diberi ketabahan. Ini jadi pelajaran berharga. semua menicintai olahraga," ujarnya di Malang, Minggu (2/10/2022).
Khofifah menyatakan, saat ini pihaknya tengah fokus penanganan korban. Saat ini masih ada 18 korban yang belum teridentifikasi di di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
"Hari ini ada yg belum teridentifikasi akan dikoordinasikan dengan RS Saiful Anwar. Kita pilih Saiful Anwar karena peralatan lengkap," ujarnya.
Advertisement