Pengakuan Wali Kota Blitar Saat Dirampok: Ditendang, Dipukul dan Istri Diancam Ditelanjangi

Santoso mengungkapkan, dari ketiga pelaku perampokkan yang masuk ke kamarnya, tidak terlihat ada yang membawa senjata api.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Des 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 17:15 WIB
Wali Kota Blitar Santoso menjadi korban perampokan. (blitar.go.id)
Wali Kota Blitar Santoso menjadi korban perampokan. (blitar.go.id)

Liputan6.com, Blitar - Wali Kota Blitar Santoso membeber kasus  perampokan dan penyekapan yang menimpanya di rumah dinasnya, Jalan Sudanci Suprijadi 18 pada Senin 12 Desember kemarin.

Santoso menceritakan, ada tiga orang yang masuk ke kamarnya, meskipun dia tidak melihat secara jelas para pelaku perampokkan. Karena begitu masuk kamar, dia langsung disergap dan diminta tengkurap.

"Saya langsung disergap suruh tengkurap, langsung dilakban mulut dan mata saya," ujarnya, Kamis (15/12/2022).

Santoso mengungkapkan, dari ketiga pelaku perampokkan yang masuk ke kamarnya, tidak terlihat ada yang membawa senjata api. Namun, kata dia, ada salah satu pelaku perampokkan yang membawa senjata tajam jenis parang.

"Kalau senjata api ke saya tidak, tapi salah satunya bawa parang," ucapnya.

Begitu mata dan mulutnya ditutup lakban, Santoso diminta menunjukkan brankas tempat penyimpanan uang. Namun, kata Santoso, dirinya tidak memiliki brankas dengan alasan tidak mempunyai banyak uang.

Susanto mengaku sempat ditendang dan dipukul oleh para pelaku perampokkan agar mau menunjukkan brankas.

"Dia minta kepada saya untuk menunjukkan brankasnya. Saya kan selama ini gak punya brankas. Saya ditendang dipukul dalam posisi disekap karena saya dikira tidak mau menunjukkan brankasnya. Di bagian kaki dan tubuh (ditendang dan dipukulnya)" ujarnya.

Sampai akhirnya Susanto pun menunjukkan lemari yang menjadi tempat penyimpanan uang.

"Terus saya bilang kalau mau buka lemari silahkan buka karena lemari tidak dikunci memang tidak ada kuncinya," ucap Susanto.

Selain itu, kawanan perampok yang menyatroni rumah dinasnya sempat mengancam akan menelanjangi sang istri jika tidak mau menunjukkan tempat penyimpanan uang.

Santoso yang khawatir akan keselamatan istrinya pun langsung menunjukkan lemari yang di dalamnya terdapat tas tempat dia menyimpan uang.

"Dia ngomong waktu itu kalau tidak segera memberitahukan (tempat penyimpanan uang) istri saya mau dutelanjangi. Dia ngancam seperti itu," ujarnya.

"Saya berpikir bagaimana keselamatan istri saya kalau mereka sampai melakukan yang gak baik, kan kasihan. Makanya saya arahkan ambil di lemari itu di tas," imbuh Santoso.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Bisa Melihat Keadaan

Santoso yang mata dan mulutnya dilakban, mengaku tidak bisa melihat apa saja yang dilakukan para perampok terhadap isi lemarinya.

Ia hanya mendengan para perampok itu mengobrak abrik isi lemari dan engambi barang berharga yang ada di sana. Santoso mengungkapkan, selain uang, perampok juga mengambil sejunlah perhiasan milik istrinya.

"Diobrak abrik lemari saya termasuk sedikit perhiasan milik istri saya. Kalung yang masih dipakai itu juga dilepas, terus gelang, cincin itu ada juga yang dibawa. Setelah itu kira-kira jam 03.30 WIB dia (para perampok) udah mulai melarikan diri," ujar Wali Kota Blitar Santoso. 

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya