Sambut Hardiknas, Ipuk Luncurkan 26 Desa Rintisan Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun di Banyuwangi

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meluncurkan program pendidikan Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 tahun (Rindu Bulan) menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Program ini memfasilitasi warga untuk mengikuti pendidikan hingga setara SMA.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 03 Mei 2023, 10:05 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 10:05 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melihat pameran hasil karya para siswa dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melihat pameran hasil karya para siswa dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meluncurkan program pendidikan Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 tahun (Rindu Bulan) menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Program ini memfasilitasi warga untuk mengikuti pendidikan hingga setara SMA.

Rindu Bulan merupakan penajaman dari berbagai inovasi pendidikan yang telah diluncurkan sebelumnya di Banyuwangi. Seperti Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh), Siswa Asuh Sebaya (SAS), uang saku dan uang transport bagi pelajar kurang mampu, beasiswa Banyuwangi Cerdas, Banyuwangi mengajar, program Akselerasi Sekolah Masyrakat (Aksara) dan masih banyak lainnya.

Program ini dilaksanakan berbasis desa/kelurahan. Pada tahap awal, program ini menunjuk 26 desa/kelurahan sebagai pilot project yang akan bergotong royong menuntaskan wajib belajar 12 tahun kepada semua warganya.

“Inovasi-inovasi yang selama ini dijalankan, kita pertajam lagi dengan Rindu Bulan, harapannya  rata-rata lama sekolah dan rata-rata harapan sekolah di Banyuwangi terkerek naik. Kami memfasilitasi anak-anak usia sekolah maupun warga dewasa yang belum sempat menuntaskan pendidikan hingga setara SMA,” kata Ipuk, Selasa (2/5/2023). 

Kepala Dinas Pendidikan Suratno menambahkan, pemkab Banyuwangi telah mengantongi data warga yang akan diintervensi oleh program ini. Data tersebut hasil verifikasi antara datav yang ada di Dinas Pendidikan dan desa. 

Berdasar data tersebut, maka akan dilakukan pendampingan ke warga oleh semua komponen di tiap desa/kelurahan. Mulai guru, kepala sekolah, pengawas, korwilkersatdik, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), hingga lembaga kursus dan pelatihan (LKP). 

"Mereka kami beri tanggung jawab mengajak warga kembali mengikuti pendidikan, minimal setara SMA. Kalau yang usia sekolah, kami kembalikan ke bangku sekolah," kata Suratno. 

Target Dua Tahun Meningkat

Jokowi
Cuitan Jokowi dalam akun Twitter pribadinya, @jokowi tentang Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2023. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Dengan inovasi ini, Suratno menargetkan, dalam dua tahun ke depan status pendidikan warga Banyuwangi akan semakin meningkat.

“Targetnya rata-rata lama sekolah di Banyuwangi bisa meningkat. InsyaAllah dengan gotong royong banyak pihak, kita optimis bisa mencapai target,” katanya.

Peringatan Hardiknas di Banyuwangi sendiri berlangsung semarak. Selain upacara, juga diwarnai pameran inovasi unggulan masing-masing sekolah, hingga penampilan seni budaya oleh ratusan pelajar Banyuwangi.

infografis hari pendidikan nasional
kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya