Mahasiswa ITS Surabaya Gagas Inovasi Jalan Berlapis Panel Surya Pada Jembatan

Tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan jalan berlapis panel surya pada jembatan. Mereka adalah Royce Giovano Sutikno, Adi Drajad Budiman, dan Nathaniel Nico Prawira yang tergabung dalam tim The Civil Conqueror.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Sep 2023, 07:06 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 07:06 WIB
Inovasi mahasiswa ITS Surabaya kreasikan jalan berlapis panel surya pada jembatan. (Istimewa)
Inovasi mahasiswa ITS Surabaya kreasikan jalan berlapis panel surya pada jembatan. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan jalan berlapis panel surya pada jembatan. Mereka adalah Royce Giovano Sutikno, Adi Drajad Budiman, dan Nathaniel Nico Prawira yang tergabung dalam tim The Civil Conqueror.

Ketua tim, Royce Giovano Sutikno menjelaskan bahwa inovasi ini berangkat dari adanya isu perubahan iklim yang telah menjadi topik global dan fakta.

“Minimnya penggunaan energi baru terbarukan (EBT) pada pembangunan infrastruktur tersebut menjadi titik awal tercetusnya inovasi ini,” ungkapnya, Selasa (5/9/2023).

Royce mengatakan, pemilihan inovasinya bukan tanpa alasan. Dengan rata-rata penyinaran sepanjang tahun selama 2.000 – 3.000 jam, Indonesia memiliki potensi untuk menggantikan sumber tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan.

"Selain itu, pengimplementasian solar road pada jembatan juga dinilai lebih efektif dibanding dengan jalan raya yang terkadang banyak terhalang pepohonan atau gedung-gedung tinggi," ucapnya.

Oleh karena itu, Royce dan timnya mendesain jembatan inovatif tersebut dengan rangka atas dan samping yang minimal. Karena itu, melalui desain jembatan sepanjang 756,5 meter buatan tim ITS Surabaya ini dapat menghasilkan energi listrik sebesar 13.843,95 kilowatt per jam.

“Simulasi produksi listrik ini terhitung dapat memenuhi kebutuhan listrik 144 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Situbondo,” terangnya.

Tak hanya efisien dalam menyediakan energi baru terbarukan, jembatan terobosan Royce dan tim ini juga terbukti memiliki ketahanan dua kali lebih kuat dibanding aspal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berbahan Dasar Tempered Glass

(Foto: Dok Istimewa)
Ikatan Alumni (IKA) ITS Surabaya (Foto: Dok Istimewa)

"Berbahan dasar tempered glass yang terdiri dari tiga lapisan utama yaitu, lapisan permukaan jalan, lapisan elektronik, dan lapisan pelat dasar. Solar road tersebut dapat memiliki jangka penggunaan hingga 20 tahun," ucapnya.

Lebih lanjut, papar Royce, jika ditinjau dari efektivitas emisi karbon yang dihasilkan, solar panel yang diterapkan pada jembatan tersebut hanya menghasilkan 678.353,5 gram.

"Hal itu terbukti 20 kali lebih rendah dibanding emisi dari pembakaran batubara dan 12 kali lebih rendah dari emisi penggunaan gas alam," ujarnya.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan
Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya