Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai melakukan penataan kawasan wisata kota tua di bagian utara Kota Pahlawan yang meliputi kawasan Jalan Karet, Jembatan Merah, dan lainnya.
"Tujuan dari penataan itu, adalah untuk meningkatkan daya tarik wisata lokal dan perekonomian di Kota Pahlawan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, dilansir dari Antara, Sabtu (23/9/2023).
Baca Juga
Wali Kota Eri menargetkan, penataan kawasan wisata kota tua sebelum 31 Desember sudah harus jadi karena nanti Jalan Karet dan sekitarnya itu rencananya mau diberi paving.
Advertisement
Rencananya, nama yang diusung untuk kawasan kota tua adalah "Suroboyo Kutho Lawas". Nantinya, akan ada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) aneka olahan kopi yang berjajar di sepanjang Jalan Karet.
"Kopi-kopi barista di Tunjungan itu nanti ada di sana. Nantinya, bangunan-bangunan yang dilewati ada di sana (Jalan Karet) didata, seperti yang ada di Tunjungan," ujar Cak Eri panggilan lekatnya.
Cak Eri meminta kepada Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Iman Kristian, untuk menyiapkan konsep 'Suroboyo Kutho Lawas' (Surabaya kota tua).
Ia meminta kepada Iman, agar membedakan ornamen yang ada di wisata "Suroboyo Kutho Lawas'", agar tidak sama seperti Tunjungan Romansa.
"Lampunya dibuat berbeda ya, jangan seperti di Tunjungan. Parkirnya ditata, nanti kalau malam diatur arusnya (lalu lintas) bagaimana, saya minta di minggu kedua Oktober sudah harus ada gambaran yang jadi, sehingga nanti pertengahan Oktober-Desember kita eksekusi," ujarnya.
Â
Terintegrasi dengan Wisata Susur Sungai
Cak Eri optimistis ketika wisata kota tua itu dibuka, dipastikan bakal ramai dan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.
Cak Eri juga berharap, tempat-tempat wisata yang ada di Kota Surabaya ke depannya bisa saling terintegrasi satu sama lain melalui wisata air susur sungai.
Nantinya, di kawasan kota tua juga akan ada wisata susur sungai yang bisa saling terkoneksi dengan tempat-tempat wisata lainnya seperti Monumen Kapal Selam, Alun-Alun Suroboyo, Tunjungan Romansa, Rumah Bung Karno, Kya-Kya, hingga ke kawasan kota tua.
"Tahun baru pasti ramai, tidak bisa bayangkan ramainya. Nah, dengan adanya ini, pasti keramaian itu akan terpecah," ucapnya.
Advertisement