Liputan6.com, Banyuwangi - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, meninjau Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk Bali.
Hal itu, untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat selama masa angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
“Sejak dua bulan yang lalu kami sudah sampaikan ke Korlantas dan ASDP. Jika sebelumnya kami tanpa koordinasi, sekarang kami sudah lakukan koordinasi dan sudah ada perbaikan-perbaikan,” ujarnya, Minggu (17/12/2023).
Advertisement
Kata Budi, perbaikan dan peningkatan layanan telah dilakukan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk menjelang masa Nataru. Untuk di Pelabuhan Ketapang, ASDP telah meningkatkan kapasitas kapal dari 10.685 kendaraan kecil di tahun 2022 menjadi 12.8885 kendaraan kecil tahun 2023.
Sementara untuk kapasitas Pelabuhan ditingkatkan dari 12.270 kendaraan kecil pada Nataru 2022 menjaddi 1.570 kendaraan kecil tahun ini. Selanjutnya untuk Pelabuhan Gilimanuk telah dilakukan peningkatan dermaga IV yang semula berkapasitas 10 ton menjadi dermaga Movable Bridge (MB) dengan kapasitas 60 ton.
Untuk panjang dermaga telah ditambahkan dari 24 meter menjadi 75 meter dan trestle dari 25 meter menjadi 85 meter dengan fasilitas yang mencakup tiga unit Mooring Dolphin dan lima unit Breathing Dolphin. Selain itu, pengaturan mobilitas kendaran penumpang dan logistik juga dilakukan selama masa Nataru.
Pelabuhan Ketapang hanya akan melayani kendaraan penumpang saja, sedangkan truk pengakut barang akan dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Wangi yang dikelola PT Pelindo dan Pelabuhan Jangkar di Situbondo.
“Berita gembira juga tadi evaluasi kami dengan pak Korlantas dan ibu Dirut ASDP, ada tambahan tiga kapal yang relatif besar sehingga daya tamping penumpang yang akan menyebrang dari Banyuwangi ke Bali akan bertambah,” papar Menhub.
Pembelian Tiket Online Hanya Bisa Dilakukan 2,6 Km dari Pelabuhan
Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesiea Ferry Ira Puspadewi mengatakan, selain pemisahan dermaga kendaraan dan penambahan kapasitas, ASDP juga memberlakukan pengauran Zona penjualan tiket online.
Penjualan tiket online kata dia hanya bisa dilakukan pada radius maksimal 2,6 km sebelum Pelabuhan Ketapang dan 2 km sebelum Pelabuhan Gilimanuk.
“Dengan demikian penumpang sudah tidak dapat melakukan pembelian tiket setelah memasuki radius tersebut. Ini kami lakukan untuk menghidai agen tidak resmi dan agar tidak ada kemacetan pada musim angkutan Natur ini,” tegas Ira.
Kakorlantas Polri Brigjen Aan Suhanan menambahkan, Korlantas Siap berkoordinasi dengan Kemenhub maupuan Stakeholder lain untuk mengatur lalu lintas sekitar Pelabuhan.
“Dengan adaanya penambahan kapal dan pemisahan Pelabuhan kendaraan penumpang dan barang, mudah-mudahan volume kendraan yang menuju Ketapang akan berkurang,” tuturnya.
Advertisement