Prabowo: Orang Hadapi Maut Itu yang Dicari Kiai, Jadi Tidak Aneh Kenapa Saya Merasa Dekat NU

Prabowo menjelaskan bahwa seorang prajurit lebih dekat dengan kiai karena berkaitan erat dengan tugas ke daerah berbahaya yang seringkali berhadapan dengan maut.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 29 Apr 2024, 11:04 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 11:04 WIB
Prabowo dan Gibran Tuba di KPU
Pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku dirinya dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) sejak masa muda atau ketika aktif menjadi prajurit.

Ia menjelaskan bahwa seorang prajurit lebih dekat dengan kiai karena berkaitan erat dengan tugas ke daerah berbahaya yang seringkali berhadapan dengan maut.

"Jadi, kalau orang menghadapi maut itu yang dicari kiai. Jadi, tidak usah aneh kenapa saya merasa dekat sama NU," ujarnya di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Minggu (28/4/2024), seperti dikutip dari Antara.

Ia juga menjelaskan bahwa saat bertugas di Jawa Barat sering bertemu dengan kiai yang terafiliasi dengan NU.

"Kita ini profesinya selalu menghadapi bahaya, tiap hari menghadapi bahaya, makanya tidak aneh kalau polisi dan tentara itu selalu yang dicari kiai. Yang Kristen paling yang dicari pendeta dan pastor karena kita tidak tahu mungkin ini saat-saat terakhir kita di dunia ini," ujarnya.

Walaupun demikian, Menteri Pertahanan tersebut berkelakar bahwa para prajurit tersebut tidak mencari kiai saat selesai menunaikan tugasnya.

"Begitu kita pulang tugas, selamat, nah yang dikunjungi bukan kiai dulu. Jadi, inilah fenomena kalau menghadapi saat kritis yang dicari NU, kiai-kiai dicari," jelasnya.

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mengunjungi kiai maupun pondok pesantren yang merestui dirinya bersama Wakil Presiden RI terpilih Gibran Rakabuming Raka untuk berkontestasi dalam Pilpres 2024.

"Saya minta maaf, saya tidak akan lupa. Jadi, saya masih utang. Saya ingat utang itu enggak bisa dilupakan. Saya masih utang tidak datang ke beberapa pesantren-pesantren penting yang kemarin banyak merestui perjuangan kami," ujarnya.

 

Prabowo Butuh Kekuatan NU

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur pada Jumat, (8/3/2024). Jokowi tampak didampingi Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur pada Jumat, (8/3/2024). Jokowi tampak didampingi Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya membutuhkan kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) selama masa pemerintahan 2024-2029 mendatang.

Ia mengatakan bahwa kebutuhan tersebut terjadi karena menyelesaikan masalah bangsa membutuhkan peran dari pihak-pihak lain, selain dirinya dan Gibran.

"Kami maju dengan kesadaran bahwa kami didukung oleh suatu kumpulan tokoh, kumpulan kekuatan yang sangat besar. Kami merasa itu dan kami membutuhkan itu, di antaranya adalah kekuatan Nahdlatul Ulama," kata Prabowo di Kantor Pengurus Besar NU (PBNU), Jakarta, Minggu.

Selain NU, Prabowo mengatakan bahwa dirinya juga membutuhkan kekuatan dari organisasi masyarakat (ormas) Islam yang moderat, inklusif, dan punya kepercayaan diri. Selain itu, ia juga menyebut membutuhkan kekuatan ormas lainnya.

"Oleh karena itu, dengan dukungan kekuatan-kekuatan ini, juga dari kekuatan-kekuatan unsur-unsur lain, unsur Nasrani, unsur Hindu, unsur Buddha, unsur semua kelompok di Indonesia, kita bersama-sama akan menjaga keselamatan bangsa," ujarnya.

 

 

Penetapan KPU

Momen Presiden Terpilih 2024 Prabowo Subianto bersalaman dengan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 01 Anies Baswedan usai menyampaikan pidato di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).
Momen Presiden Terpilih 2024 Prabowo Subianto bersalaman dengan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 01 Anies Baswedan usai menyampaikan pidato di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 504 Tahun 2024.

"Memutuskan, kesatu, menetapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih periode tahun 2024—2029 dalam Pemilihan Umum Tahun 2024," ujar Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (24/4).

Hasyim menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Adapun keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan pada hari Rabu, 24 April 2024.

Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya