Tangis Sedu Zainudin Tunggeng, Jemaah Calon Haji Pensiunan Guru Saat Melihat Keindahan Payung Masjid Nabawi

Zainudin Tunggeng, jemaah calon haji asal Selayar tak kuasa membendung air mata sesaat bus rombongannya berhenti di depan hotel Jawal Taiba, tempatnya akan menginap di Madinah bersama jemaah lain selama sembilan hari ke depan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 14 Mei 2024, 11:07 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 11:06 WIB
Zainudin Tunggeng dan Istri. (Foto: Kemenag)
Zainudin Tunggeng dan Istri. (Foto: Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Zainudin Tunggeng, jemaah calon haji asal Selayar Sulawesi Selatan, tak kuasa membendung air mata sesaat bus rombongannya berhenti di depan hotel Jawal Taiba, tempatnya akan menginap di Madinah bersama jemaah lain selama sembilan hari ke depan.

 

Lelaki paruh baya itu menangis tersedu sambil sesekali mulutnya mengucap salawat. Duduk di sebelahnya, sang istri juga yang tak kalah tersedu, berurai air mata.

Bus ternyata cuma berhenti sebentar untuk mengambil foto. Bus harus bergeser dan memutar arah untuk mendapat lokasi parkir yang lebih aman.

“Saya bahagia sekali. Akhirnya setelah menunggu 12 tahun, saya dan istri bisa ke Tanah Suci. Saya sangat terharu saat tadi bus melewati Masjid Nabawi dan melihat payung-payung di Masjid Nabawi dari jauh. Indah sekali, saya tidak dapat menahan air mata,” ucapnya, dikutip dari akun kemenag, Selasa (14/5/2024).

“Madinah ini Kota Nabi. Walaupun saya belum pernah ke sini, rasa rindu sekali untuk menyampaikan salam kepada baginda Rasulullah,” tambahnya.

Whats your name? Where do you come from? (siapa namamu, kamu dari mana?),” ujarnya menyapa dengan bahasa Inggris.

Usut punya usut, Zainuddin merupakan pensiunan guru Bahasa Inggris di SMA.

“Saya 12 tahun lalu pensiun dari guru. Istri saya ini pensiun juga dari perawat. Kami mendapatkan uang Tabungan Pensiun (Taspen) dengan nominal yang mencukupi untuk setoran awal ongkos naik haji waktu itu,” sebutnya.

“Kami bulatkan niat untuk mendaftar haji dan mendapatkan nomer porsi. Alhamdulillah ada rezeki untuk melihat Kabah,” ucap Bapak 72 tahun ini. Lelaki yang memiliki tiga orang anak ini mengaku tidak sabar untuk segera ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

Bus sudah terparkir sempurna di depan pintu hotel, jemaah dipersilakan turun dari bus.

Thank you for your attention, I have to go to my room and prepare to Nabawi,” ucapnya mengakhiri percakapan kami.

Simpan Paspor di Tas

Jemaah haji Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah usai melaksanakan sholat subuh. Foto: Darmawan/MCH
Jemaah haji Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah usai melaksanakan sholat subuh. Foto: Darmawan/MCH

Kepala Daerah Kerja Bandara Abdillah mengimbau jemaah haji Indonesia menyimpan paspor di tas selempang yang telah disediakan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) agar tidak hilang.

Paspor jemaah dibagikan di embarkasi, saat jemaah akan berangkat ke Tanah Suci.

"Paspor harus dipegang masing-masing. Sehingga tidak terjadi ada jemaah keluar tidak membawa paspor karena dipegang oleh anak atau suami atau istri," ungkap Abdillah di Madinah, Senin (13/5/2024).

Dikatakan Abdillah, Kemenag telah memfasilitasi tas selempang jemaah dengan dilengkapi kantong khusus paspor. "Kami sudah mengantisipasi itu dengan tas selempang jamaah. Kami imbau kepada jemaah untuk menaruh paspor itu di dalam tas selempang, di tempat paspor itu." terangnya.

Dengan begitu, lanjut Abdullah, paspor dapat terlihat dan memudahkan jemaah pada saat membutuhkannya. Paspor jemaah akan kembali dikumpulkan setibanya mereka di Madinah. Paspor tersebut akan kembali dibagikan pada saat jemaah akan bergerak dari Madinah menuju Makkah.

Perhatikan Sejumlah Hal Sebelum Tinggalkan Hotel

Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tinggalkan Makkah
Keberangkatan gelombang terakhir dari Makkah ke Madinah ini diawali dengan 298 jemaah kloter 99 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC 99). Mereka berangkat dari Mahbas Jin mulai pukul 10.00 WAS. (Foto:Liputann6/Nafiysul Qodar)

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag mengimbau jemaah untuk memperhatikan sejumlah hal sebelum meninggalkan hotel di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi.

Pertama, jemaah agar mencatat nama dan nomor hotel. Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang ada di hotel.

“Kenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya. Pergi dan pulang secara berkelompok,” terang Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Fauzin juga mengimbau jemaah menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas. Selain itu, jemaah agar menggunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh.

“Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar Masjid Nabawi,” Fauzin mengingatkan.

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya