Ilmuwan, Praktisi hingga Mahasiswa Ramaikan Tuna Talk Bahas Masa Depan Perikanan Tuna

Sekretaris Perikanan Tangkap Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) Trian Yunanda menyatakan, Tuna Talks menjadi momentum yang memandu kebijakan pengelolaan tuna di masa depan.

oleh Tim Regional diperbarui 21 Jun 2024, 10:46 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2024, 10:46 WIB
Sejumlah ilmuwan, praktisi hingga mahasiswa meramaikan Tuna Talks yang membahas pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan di Jakarta. (Istimewa)
Sejumlah ilmuwan, praktisi hingga mahasiswa meramaikan Tuna Talks yang membahas pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan di Jakarta. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah ilmuwan, praktisi hingga mahasiswa meramaikan 'Tuna Talks' yang membahas pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan di Jakarta.

Sekretaris Perikanan Tangkap Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) Trian Yunanda menyatakan, Tuna Talks menjadi momentum yang memandu kebijakan pengelolaan tuna di masa depan.

Selaras dengan kebijakan perikanan berbasis kuota yang baru, Penangkapan Ikan Terukur dapat memastikan pendekatan yang kohesif dan efektif dalam pengelolaan perikanan tuna.

“Ekonomi Biru adalah efisiensi pengelolaan sumber daya alam dibandingkan eksploitasi tanpa batas, manfaat seimbang yang mencakup aspek sosial dan ekonomi serta pengelolaan kelestarian ekologi dan keanekaragaman hayati. Konsep inilah yang mendorong implementasi Penangkapan Ikan Terukur  yaitu kuota dan zona perikanan” ucap Trian dalam keterangan tertulis Jumat (21/6/2024). 

Tuna Talks 2024 menghadirkan forum pengayaan bagi para ilmuwan, praktisi, dan mahasiswa. Melalui platform ini, para mahasiswa S1 atau kadet perikanan memaparkan ide-idenya mengenai alat penangkapan ikan, perubahan iklim dan bisnis ramah lingkungan terkait perikanan tangkap tuna.

Para mahasiswa yang hadir sebagai pembicara, memaparkan materi mengenai keberlangsungan perikanan tuna.

Bagas Prakoso, mahasiswa tingkat akhir Universitas Teknik Perikanan Jakarta mempresentasikan penelitiannya “Analisis Temporal Produktivitas Tuna dan Cakalang”.

Selain itu, mahasiswa tingkat akhir asal Jembarana, Bali Putu Dellonik Regia Purwanasa, Mahasiswa Teknologi Pengolahan Hasil Laut, membawakan materi “Perubahan Iklim, Populasi Manusia & Stok Tuna” untuk menanggapi isu krisis iklim saat ini terkait pangan dan ketersediaan pangan akan adanya bonus demografi.

Dengan mempertemukan para pemangku kepentingan utama, Tuna Talks menggarisbawahi pentingnya tindakan kolektif dalam mencapai tujuan bersama yaitu keberlanjutan dan kesetaraan dalam industri tuna.

“Mari kita menegaskan kembali komitmen kita untuk berinvestasi pada sumber daya manusia guna menciptakan masa depan di mana lautan penuh dengan kehidupan, masyarakat kita sejahtera, dan kedaulatan kita terlindungi untuk generasi mendatang,” kata I Nyoman Radiarta Kepala Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

infografis journal
Infografis Journal 8 Aplikasi Milik Pemerintah yang Membantu Berikan Informasi. (Liputan6.com/Trie Yasnie).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya