Setelah Tutup Hampir 2 Bulan, Wisata Kawah Gunung Ijen Kembali Dibuka

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BBKSDA), Jawa Timur, akhirnya membuka, aktivitas pendakian taman wisata alam kawah Gunung Ijen. Setelah ditutup cukup lama

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 09 Sep 2024, 07:18 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2024, 19:00 WIB
Kawah Gunung Ijen (Istimewa)
Kawah Gunung Ijen (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA), Jawa Timur, akhirnya membuka aktivitas pendakian taman wisata alam kawah Gunung Ijen setelah ditutup hampir selama 2 bulan.

Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso itu, sebelumnya ditutup hampir 2 bulan lamanya, yaitu terhitung sejak tanggal 12 Juli hingga 7 September 2024 karena statusnya yang naik dari Normal atau levek I menjadi waspada level II.

Namun saat ini staus Gunung Ijen kembali normal atau level I, dan pada tanggal 8 September besok, Gunung yang mempunyai pesona api biru atau blue fire itu dibuka kembali untuk wisatawan.

"Dalam rangka meningkatkan edukasi dan multiplayer efek bagi peningkatan kesejahteraan  masyarakat sekitar kawasan TWA Kawah Ijen, maka pada kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen terhitung mulai tanggal 8 September 2024 dibuka untuk kegiatan wisata alam, pendakian dan penitian untuk umum," ujar Kepala BKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan, Sabtu (7/9/2024).

Namun kata dia, pembukaan ini tidak sertamerta tanpa aturan. Wisatan diharapkan untuk mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan, termasuk mempersiapkan peralatan keamanan seperti senter, masker, dan pakaian anti dingin.

"Selain itu, protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan dan untuk tiket masuk saat ini sudah bisa didapatkan secara online  di situs resmi BBKSDA Jawa Timur," tuturnya.

Dalam aturan baru  akan ada penentuan zona dalam pendakian. Dan akan ditentukan mana zona pendakian yang bebas tidak memakai apa- apa, mana zona medium yang harus menggunakan masker dan mana zona ekstrem  yang harus menggunakan masker  sarung tangan, kacamata dan atribut lengkap.

"Zona itu akan ditandai dengan bendera hijau, kuning, merah dan dibuat disetiap  pendakian, dan sudah terpasang," terangnya.

Menurut Nur Patria, aturan tersebut tidak disusun sendiri oleh BKSDA. Namun melibatkan masyarakat dan juga aparat penegak hukum. Untuk aturan penggunaan surat keterangan sehat juga masih berlaku ditambah dengan perlindungan asuransi.

"Aturan ini kita buat demi keselamatan bersama, sehingga kami buat SOP.  Target saya awal September sudah bisa buka, kalau lancar semua," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dipasang CCTV

Selain itu kata dia, di setiap zona dipasang CCTV. Jika ada pengunjung yang melanggar aturan pihaknya akan mengambil langka tegas. Pendaki yang ketahuan melanggar akan diminta turun.

"Kalau ditemukan ada yang melanggar kamu tidak ada ampun lagi. Karena kalau ada kecelakaan yang diperiksa adalah Balai Besar," paparnya.

Dengan dibukanya kembali Kawah Ijen ini,  diharapkan  Gunung yang mempunyai danau terbesar se Asia ini akan kembali menjadi destinasi wisata favorit, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Fenomena blue fire Kawah Ijen yang mempesona serta pesona alam sekitarnya siap kembali memukau pengunjung," pungkasnya.

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya