Pengertian
Dislokasi terjadi ketika posisi tulang bergeser atau keluar dari sendinya. Dislokasi dapat terjadi pada sendi apa aja –seperti lutut, pinggul, tumit dan bahu. Sebagai contoh, dislokasi bahu yaitu tulang lengan atas yang keluar dari sendi bahu. Dislokasi termasuk kasus gawat darurat, karena jika dibiarkan saja dapat menyebabkan kerusakan pada ligamen, saraf, dan pembuluh darah.
Dislokasi dapat terjadi pada semua kalangan, namun orang lanjut usia lebih berisiko karena kurangnya mobilitas dan lebih mudah jatuh. Anak-anak juga berisiko karena sering bermain tanpa diperhatikan. Orang yang melakukan olahraga dengan cara yang kurang tepat juga berisiko dislokasi.
Penyebab
Dislokasi disebabkan karena sendi yang mengalami dampak tak terduga atau tidak seimbang. Sebagai contoh saat seseorang jatuh atau mengalami pukulan yang keras pada area sendi.
Diagnosis
Dokter dapat menentukan diagnosis dislokasi dari pemeriksaan fisik secara langsung. Pemeriksaan penunjang seperti sinar X sering dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis dan memeriksa apakah ada patah tulang. Pada kasus jarang mungkin dibutuhkan pemeriksaan MRI.
Gejala
Dislokasi mudah dikenali dengan dilihat secara langsung. Gejala meliputi:
- bentuk sendi yang aneh atau janggal
- bengkak
- lebam atau kemerahan
- tidak bisa menggerakkan sendi
- nyeri ketika bergerak
- rasa baal atau mati rasa di sekitar daerah yang dislokasi
- rasa kesemutan
Pengobatan
Pemilihan pengobatan tergantung dari lokasi dan keparahan sendi yang dislokasi. Pengobatan tahap awal adalah RICE, yaitu:
- Rest, yaitu mengistirahatkan sendi yang dislokasi
- Ice, yaitu mendinginkan sendi yang dislokasi
- Compression, yaitu menekan sendi yang dislokasi
- Elevation, yaitu menaikkan atau meninggikan sendi yang dislokasi
Pada beberapa kasus, sendi dapat kembali dengan sendirinya setelah dilakukan RICE. Jika tidak, ada beberapa pilihan pengobatan lain, meliputi:
- memanipulasi atau mereposisi
Dokter akan memanipulasi atau mengembalikan posisi tulang ke sendinya. Sebelum itu, dokter akan memberikan zat bius atau anestesi untuk membuat otot relaks dan pasien tetap nyaman.
- imobilisasi
Setelah sendi kembali normal, imobilisasi penting untuk mencegah sendi bergerak sehingga sembuh sempurna. Pasien dapat menggunakan slang, splint atau cast untuk beberapa minggu tergantung dari keparahan dislokasi.
- obat-obatan
Setelah sendi normal biasanya penderita sudah tidak merasakan nyeri. Namun, obat-obatan anti-nyeri dan pelemas otot boleh diberikan sebagai penunjang.
- pembedahan
Ketika dislokasi melibatkan saraf dan pembuluh darah atau dokter tidak bisa mereposisi mungkin dibutuhkan pembedahan. Pembedahan juga dibutuhkan bagi penderita yang sering mengalami dislokasi pada lokasi yang sama. Pada kasus jarang mungkin dibutuhkan pergantian sendi.
- rehabilitasi
Rehabilitasi adalah tahap akhir dari pengobatan. Tujuan rehabilitasi adalah meningkatkan kekuatan sendi dan mengembalikan rentang gerak (range of motion) sendi. Sangat penting rehabilitasi dilakukan dengan perlahan agar tidak melukai sendi.
Pencegahan
Dislokasi dapat dicegah dengan melakukan pergerakan yang aman dan menghindari jatuh. Sendi yang sudah pernah dislokasi dapat mengalami dislokasi lagi ke depannya. Apabila sudah pernah dislokasi, harus lebih hati-hati dalam bergerak.
Berita Terbaru
Mudik 2025, PT KAI Daops 1 Tambah Kapasitas Tempat Duduk 2 Persen
Polda Gorontalo Bongkar Kasus Minyak Goreng Oplosan, 3 Pelaku Diamankan
4 Rekomendasi Museum Tematik Terbaru di Indonesia
Astronom Temukan Sistem Bintang Ganda Dekat Lubang Hitam
Benarkah Lailatul Qadar Hanya Hanya Jatuh di Malam Jumat? UAH Bicara soal Tanda-Tanda
6 Merek Hijab Instan dan Printed Lokal, Harganya Terjangkau dan Nyaman Dipakai
Wanita Ini Berhasil Raih Top Retail Leader 2024
Australia vs Timnas Indonesia: Menanti Debut Patrick Kluivert
5 Pemain Manchester United yang Berpeluang Cabut di Musim Panas 2025
Timnas Bahrain Serius Latihan di Ramadan Jelang Lawatan ke Jepang dan Indonesia
Angin Segar Bonus Hari Raya Pengemudi Ojol
Botok Telur Asin, Sajian Nikmat Khas Kabupaten Demak