Astronom Temukan Sistem Bintang Ganda Dekat Lubang Hitam

Proses ini dapat memberikan wawasan berharga tentang mekanisme penggabungan bintang dan dampaknya terhadap dinamika gugus bintang di pusat galaksi.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 11 Mar 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 01:00 WIB
Ilustrasi Black Hole (Foto: NASA).
Ilustrasi Black Hole atau lubang hitam (Foto: NASA).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Para astronom menemukan sistem bintang ganda di dekat lubang hitam supermasif Sagittarius A* (Sgr A*). Sebelumnya, para ilmuwan mengira sistem seperti ini tidak mungkin ada di wilayah yang penuh turbulensi ini.

Melansir laman SciTechDaily pada Senin (10/03/2025), sistem bintang ganda pertama ini diberi nama D9. Para astronom memperkirakan, D9 akan segera bergabung menjadi satu bintang tunggal.

Penemuan ini memberikan petunjuk penting tentang bagaimana bintang muda bisa terbentuk di lingkungan yang sangat ekstrem seperti pusat galaksi. Biasanya, bintang-bintang terbentuk secara berpasangan atau dalam kelompok, tetapi sejauh ini hanya lima sistem bintang ganda yang dikonfirmasi berada di sekitar Sgr A*.

Lima sistem bintang ganda yang sebelumnya ditemukan terletak pada jarak yang lebih jauh dari lubang hitam. Penemuan terbaru ini menegaskan bahwa D9 adalah sistem bintang ganda yang terdekat dengan Sgr A*.

Dengan penemuan ini, astronom dapat mempelajari lebih dalam tentang dinamika gravitasi ekstrem dan bagaimana bintang dapat bertahan di kondisi tersebut. Sgr A* memiliki massa sekitar empat juta kali lebih besar dari matahari, sehingga medan gravitasinya sangat kuat.

Bintang-bintang di sekitarnya bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai beberapa ribu kilometer per detik. Dengan kondisi ini, pembentukan sistem bintang ganda sebelumnya dianggap tidak mungkin karena gaya gravitasi yang dapat merusak kestabilan orbit bintang-bintang tersebut.

Para astronom yang menemukan D9 menggunakan teknik pengamatan inframerah yang memungkinkan mereka menembus debu tebal di sekitar pusat galaksi. Dengan menggabungkan data dari berbagai pengamatan selama bertahun-tahun, mereka berhasil mengidentifikasi D9 sebagai sistem bintang ganda yang unik.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications dengan judul "A binary system in the S cluster close to the supermassive black hole Sagittarius A*". Para peneliti mencatat bahwa penemuan D9 tidak hanya menjawab pertanyaan lama tentang kemungkinan sistem bintang ganda di wilayah tersebut, tetapi juga membuka peluang baru untuk memahami evolusi bintang di lingkungan galaksi yang penuh tekanan gravitasi.

Penemuan ini menambah pemahaman tentang bagaimana bintang-bintang muda bisa terbentuk di lingkungan yang keras seperti pusat Bima Sakti. Meski banyak yang percaya bahwa kondisi ekstrem ini tidak akan mendukung keberadaan bintang ganda, D9 membuktikan sebaliknya.

Dengan penemuan D9, astronom kini berupaya mengamati lebih banyak objek serupa di sekitar Sgr A*. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengungkap lebih banyak detail tentang bagaimana bintang-bintang berinteraksi di bawah pengaruh gaya gravitasi ekstrem.

Selain itu, temuan ini dapat membantu para ilmuwan memahami apakah terdapat pola tertentu yang memungkinkan bintang ganda tetap stabil meski berada sangat dekat dengan lubang hitam supermasif. Lebih lanjut, para ilmuwan memperkirakan bahwa D9 akan bergabung menjadi satu bintang tunggal dalam waktu yang relatif singkat dalam skala kosmik, yakni dalam beberapa dekade hingga milenium mendatang.

Proses ini dapat memberikan wawasan berharga tentang mekanisme penggabungan bintang dan dampaknya terhadap dinamika gugus bintang di pusat galaksi.

(Tifani)

Promosi 1

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya