Interstellar menceritakan tentang Cooper yang bergabung untuk Endurance. Ia berangkat melalui lubang cacing yang berada di Saturnus untuk mencari planet lain yang dapat dihuni manusia di kehidupan berikutnya, namun dalam perjalanan, Endurance malah masuk ke lubang hitam.
Murph yang 23 tahun kemudian bergabung dengan NASA, mencoba memecahkan permasalahan tentang bagaimana manusia dapat keluar dari tarikan gravitasi Bumi secara massal. Perjalanan membawa mereka ke planet Mann atau Edmunds untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.
Film Interstellar Kena Kritik Ahli Astrofisika
Merujuk dari Comicbook.com, Senin (10/11/2014), Tyson mengungkapkan sedikit keberatannya mengenai adegan dalam film Interstellar melalui akun Twitter miliknya beberapa waktu lalu.
Diutarakannya dalam sebuah ciapan, "Dalam #Interstellar: Mereka menjelajahi sebuah planet dekat Lubang Hitam. Secara pribadi, saya akan tetap menyingkir sejauh mungkin dari Lubang Hitam sebisa saya."
Interstellar, Cerita Manusia Bertahan dalam Kosmos
Sering dikatakan, di jagat raya yang maha luas ini, kita manusia ubahnya sebutir pasir di pantai. Kita rentan terhempas ombak, tanpa ada yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya. Jagat raya tak peduli pada kita. Jagat raya adalah sebuah tempat yang "maha luas, dingin, tak berjiwa," tulis majalah Time edisi 10 November 2014 saat mengulas film ini, Interstellar.
Interstellar, sebuah maha karya dari Christopher Nolan, mengajak kita bertamasya di jagat raya yang maha luas ini. Nolan tak ingin manusia hanya menjadi sebuah pasir yang tak berdaya di tengah pantai. Saat ombak hendak menerjang, pasir ini, yakni kita, manusia, berupaya bergerak menghindar. Lewat film ini, Nolan berandai-andai, manusia tak sepatutnya menyerah pada alam semesta yang maha luas, dingin dan tak berjiwa itu.